Sosok NA Pengirim Sate Beracun Sianida di Bantul, Dikenal Pendiam dan Jarang Cerita Soal Asmara
Sosok NA (25) wanita pengirim sate beracun sianida yang menewaskan bocah SD di Bantul, dikenal sebagai sosok yang pendiam.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok NA (25) wanita pengirim sate beracun sianida yang menewaskan bocah SD di Bantul.
Di mata keluarganya, NA dikenal sebagai sosok yang pendiam.
Ia juga tak pernah bercerita terkait urusan asmaranya.
Diketahui, NA ditangkap polisi karena menjadi dalang kasus sate lontong maut di Bantul. pengirim sate lontong beracun tertangkap
Setelah ditelusuri TribunJabar.id, NA merupakan warga asal Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka.
Ini ditetapkan sebagai tersangka karena terlibat dan menjadi dalang sate lontong beracun yang menewaskan anak pengemudi ojek online di Bantul, Yogyakarta.
Sejatinya sosok NA merupakan orang yang baik di lingkungan rumahnya.
Baca juga: Anaknya Jadi Korban Sate Beracun, Driver Ojol Ini Trauma, Belum Mau Narik Ojek Lagi
Hal ini disampaikan sendiri oleh ayah NA, Maman (45) saat ditemui di rumahnya, Senin (3/5/2021).
Maman mengatakan, selain baik, sosok NA memang pendiam.
Ini terlihat dari sifat anaknya saat berada di rumah.
"Suka pulang ke rumah. Kelakuan di rumah pendiam, jarang cerita apa pun, terutama asmara juga tidak," ujarnya.
Masih kata Maman, sepuluh tahun lalu, anaknya tersebut pamit untuk bekerja ke Bantul, Yogyakarta.
Saat itu, anaknya tersebut diajak bekerja sebagai pedagang oleh temannya.
"Kalau tidak salah 2014 ia berangkat kerja ke Bantul. Setelah lulus SMP, pulang setiap Lebaran. Tapi sebelum puasa (kemarin) dia sempat pulang juga," ucapnya.
Ia pun hanya pasrah dengan hukum yang menjerat anaknya tersebut.
Maman berharap, ada keringanan hukuman untuk NA.
Baca juga: Kasus Sate Beracun Belum Berakhir Meski Nani Sang Pengirim Paket Sate Sudah Tertangkap
Seperti diketahui, NA merupakan perempuan asal Majalengka, Jawa Barat.
Dia diringkus di kediamannya, Potorono, Banguntapan, Bantul pada Jumat (30/4/2021) lalu usai diduga terlibat dalam kasus kematian Naba Faiz, Minggu (24/4/2021) silam.
Naba Faiz, warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, DIY meninggal dunia usai mengonsumsi sate beserta bumbu yang dibawa oleh ayahnya, Bandiman, Minggu (25/4/2021).
Sang ayah yang berprofesi sebagai pengemudi ojol itu memperoleh makanan tersebut dari seseorang bernama Tommy di Kasihan, Bantul, yang menolak kiriman sate bumbu tersebut.
Tommy yang berada di luar kota meminta agar sate tersebut diberikan kepada Bandiman melalui istrinya yang sedang di rumah.
Bandiman sendiri sebelumnya diminta mengirimkan paket itu dari seorang perempuan tak dikenal yang ditemuinya di salah satu masjid sekitaran Stadion Mandala Krida, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu.
Si perempuan memesan jasa pengiriman secara manual atau tanpa melalui aplikasi.
Perempuan misterius tersebut juga sempat menyampaikan kepada Bandiman, bahwa paket itu merupakan makanan takjil.
Sosok pengirimnya, menurut sang perempuan, adalah 'Hamid dari Pakualaman'.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok NA Pengirim Sate Lontong Beracun di Bantul, Anak yang Pendiam dam Jarang Bercerita