Kisah Pilu Pasutri dan 2 Balita Terpaksa Mudik Jalan Kaki Dari Gombong ke Bandung, Mohon Doa Selamat
Tak hanya berdua, suami-istri ini juga membawa kedua anak mereka yang masih balita, yakni Manpa (3 tahun 8 bulan) dan Hanum (1 tahun 5 bulan).
Editor: Anita K Wardhani
"Pulang, karena di Gombong sudah tidak punya apa-apa lagi."
"Mudah-mudahan di Bandung nanti ada pekerjaan,” ujar Dani.
Selain berbekal uang Rp 120 ribu, kata Dani, ia dan istrinya hanya membawa pakaian yang mereka kemas dalam tas gendong kecil.
“Tapi alhamdulillah, selama di perjalanan banyak yang bantu."
"Ada yang ngasih uang, ada yang ngasih makanan."
"Kami hanya berjalan di siang hari. Kalau malam, istirahat,” ujar Masitoh, yang selalu tersenyum saat bercerita.
Jika malam tiba, kata Masitoh, mereka memilih SPBU untuk istirahat malam sekaligus menumpang mandi.
“Setelah istirahat malam di pom bensin, pagi harinya melanjutkan perjalanan lagi,” kata Masitoh.
Selain yang membantu, ujar Masitoh, ada juga warga yang mereka temui di perjalanan yang curiga dengan mereka.
Masitoh mengaku bisa memahami hal itu.
Baca juga: Saat Pelarangan Mudik Berlaku, Puluhan WNA China Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Begini Nasibnya
Baca juga: Sama-sama Kena Penyekatan Mudik Saat Tugas, Ibu Dewan Lolos, Angkot Bu Guru Harus Putar Balik
"Ini adalah bagian dari perjalanan hidup kami. Mohon doanya supaya kami selamat dalam perjalanan,” ujar Masitoh.
Masitoh mengatakan, mereka sebenarnya memiliki empat orang anak.
Anak yang sulung, Eva (16), kini nyantri di sebuah pesantren.
Anak yang nomor dua, Ihsan (10), tinggal bersama neneknya di Jalan Pancing Unmed, Medan, Sumatra Utara.