Berbagai Alasan Pemudik Kelabui Petugas, Antar Gaji Karyawan hingga Mengira Petugas Libur Lebaran
Berbagai alasan diungkapkan pemudik untuk bisa mengelabui petugas di pos penyekatan.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai alasan diungkapkan pemudik untuk bisa mengelabui petugas di pos penyekatan.
Ada yang beralasan ingin antar gaji karyawan hingga mengira petugas di pos penyekatan libur Lebaran.
Di hari kedelapan Operasi Ketupat Musi atau bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, masih banyak pengendara yang tak paham dengan aturan selama larangan mudik.
Seperti di Pos Penyekatan Gerbang Tol Kramasan di Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Puluhan kendaraan kebangsaan dari arah Palembang, diminta putar balik oleh petugas karena tak membawa dokumen perjalanan.
"Pengendara yang diminta putar balik, mereka bukan mudik. Tapi mereka tidak membawa Surat Izin Keluar Masuk atau SIKM," kata Kapolsek Pemulutan, Iptu Iklil Alanuari melalui Ps Kanit Provos, Aipda Marwan Syarif, Kamis (13/5/2021).
Baca juga: Modus Supaya Bisa Mudik, Penumpang Bus Pakai Seragam Karyawan dan Mengaku Pulang Kerja
SIKM yang dimaksud yakni berasal dari instansi, lembaga atau perusahaan tempat bekerja maupun dari perangkat desa maupun kelurahan asal pengendara.
Hari ini, petugas mencatat ada 19 kendaraan roda empat yang diminta putar balik.
"Alasannya ya itu tadi, tidak bawa SIKM," jelas Marwan.
Ia menegaskan, bagi warga yang tak membawa SIKM maupun keterangan hasil rapid test antigen, tidak akan diperkenankan melanjutkan perjalanannya.
"Apapun alasannya, harus bawa dokumen perjalanan tersebut," kata Marwan menegaskan.
Bagi sebagian pengendara yang diputar balik, mereka mengungkapkan berbagai alasan untuk mengelabui petugas.
Ada yang mengaku sebagai pejabat BUMN yang ingin menyetor gaji karyawan.
Pria yang mengaku pejabat tersebut mengaku berasal dari Palembang dan ingin segera bertolak menuju Kayuagung.
Baca juga: Pos Penyekatan Puncak-Cianjur Jebol, Ribuan Pemudik Melintas Bebas