Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Semangat Toleransi Warga Kampung Sawah, Ibadah Salat Ied 1442 H dan Misa Ekaristi Kudus Kondusif

Toleransi antar umat beragama begitu kental menyelimuti Kampung Sawah yang berada di Bekasi, Jawa Barat

Editor: Sanusi
zoom-in Semangat Toleransi Warga Kampung Sawah, Ibadah Salat Ied 1442 H dan Misa Ekaristi Kudus Kondusif
ist
Para tokoh agama di Kampung Sawah berfoto bersama 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Toleransi antar umat beragama begitu kental menyelimuti Kampung Sawah yang berada di Bekasi, Jawa Barat. Tak ada istilah "setting" dalam keakraban yang terbangun antara warga Kampung Sawah yang berbeda-beda agama dan sukunya.

Di tempat yang dikenal sebagai kampung Betawi ini, lokasi rumah ibadah besar saling berdekatan. Seperti Gereja Katolik St Servatius dan Masjid Agung Al Jauhar Yasfi di Kampung Sawah yang berdiri bersebrangan dan hanya berjarak puluhan meter.

Masjid Agung Al Jauhar Yasfi yang berada di Kampung Sawah menggelar salat Idul Fitri 1442 Hijriah, pada Kamis (13/5). Bertepatan dengan itu, Gereja Katolik St. Servatius Kampung Sawah juga menggelar perayaan Ekaristi Kudus memperingati kenaikan Isa Al-Masih.

Baca juga: Idul Fitri Bersamaan dengan Peringatan Kenaikan Isa Al Masih, Ini Pesan Gus Ami

Kendati demikian, pelaksanaan perayaan Idul Fitri 1442 Hijrah oleh umat Islam dan ibadah Kenaikan Isa Al-Masih oleh umat Katolik berlangsung aman dan lancar, tanpa halangan. Bahkan jemaah dan jemaat dari kedua agama tersebut saling bersalaman dan memaafkan usai Salat Ied.

"Tidak ada halangan. Bahkan jamaah-jemaat yang bubaran merayakan ibadah 2 agama ini saling bersalaman, saling maaf memaafkan," kata Ustaz Sholahudin Malik, Pengurus Masjid Agung Al Jauhar Yasfi kepada Tribun Network.

Baca juga: Panduan Penyelenggaraan Ibadah Peringatan Kenaikan Isa Almasih dalam Suasana Pandemi Covid-19

Ustaz Sholahudin mengungkapkan, kegembiraan terlihat dirasakan oleh kedua umat yang merayakan Idul Fitri dan Kenaikan Isa Al-Masih.

Berita Rekomendasi

"Kegembiraan dua umat sudah pasti dirasakan, terutama bagi muslim. Lebaran adalah bulan kemenangan melawan hawa nafsu," ujar Ustaz Sholahudin.

Ustaz Sholahudin menjelaskan, salah satu kunci merawat toleransi antar umat beragama di Kampung Sawah yakni bulan suci Ramadan. Konsep berpuasa yang mengharuskan umat Islam untuk menahan nafsu ikut memuluskan upaya-upaya para tokoh dalam merawat keharmonisan dan toleransi di Kampung Sawah.

Baca juga: Kenakan Sorban Berbendera Palestina Saat Lebaran, Gubernur Anies Ingatkan Pesan Bung Karno

Ustaz Sholahudin berpendapat, toleransi juga bisa terbentuk asal setiap umat beragama mampu melawan hawa nafsu.

"Orang yang mampu berdamai dengan dirinya, artinya selesai dengan dirinya sendiri, akan mudah menghargai orang lain. Biasanya orang tidak menghargai karena faktor ego dan nafsu," jelas Ustaz Sholahudin.

Toleransi antar umat beragama merupakan warisan para leluhur warga Kampung Sawah. Para leluhur, kata Ustaz Sholahudin, sudah membamgun pondasi kerukunan dengan sangat baik, hingga akhirnya berjalan secara alamiah.

Ustaz Sholahudin menceritakan, dulu agama di Kampung Sawah hanya sebatas kebutuhan administrasi. Sehingga, dalam proses pergaulan banyak yang saling jatuh cinta meski berbeda agama.

"Kemudian mereka menikah diawali masuk ke agama lawan jenis, bisa ke islam atau sebaliknya ke kristen. Ini yang disebut kawin-mawin. Dari sini persaudaraan terbentuk. Apalagi pertemanan, persahabatan dan konsep bertetangga yang baik, itu sudah terjalin lama," tutur Ustaz Solahudin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas