Ini Latar Belakang Pendidikan Orang Tua yang Tenggelamkan Anaknya ke Bak Mandi hingga Tewas
Berikut latar belakang pendidikan orang tua yang dihasut dukun untuk tenggelamkan anaknya ke bak mandi hingga tewas.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Kasus anak perempuan bernama A (7) di Desa Bejen, Temanggung, Jawa Tengah yang meninggal dunia karena ditenggelamkan orang tuanya di bak mandi, masih terus didalami oleh kepolisian.
Termasuk dengan tingkat kenakalan seorang anak usia 7 tahun hingga membuat orang tua sampai menghabisi nyawa darah dagingnya sendiri.
Kapolres Temanggung, AKBP Benny Setyowadi mengatakan, faktor bujuk rayu sang dukun yang menuding kenakalan sang anak akan berakibat fatal di masa depan mendominasi perilaku orang tuanya.
Baca juga: Terungkap Motif Orangtua Bunuh Anak di Temanggung, Dukun Sebut Korban Titisan Genderuwo
Sebab, tetangga di lingkungan Desa Bejen menilai, kenakalan dari anak tersebut masih sangat wajar.
"Sampai saat ini kita masih menggali terus bagaimana tingkat kenakalan dari saudari A."
"Tapi sementara dari saksi tetangga masih dalam kenakalan wajar seorang anak, jadi hanya karena pengaruh dari dukun tersebut," kata Benny, dalam tayangan Youtube tvOne, Kamis (20/5/2021).
Benny juga mengungkap latar belakang pendidikan dari orang tua anak tersebut.
Menurut Benny, keduanya merupakan lulusan SMA, sang ayah bekerja sebagai tukang truk karet dan sang ibu bekerja sebagai tukang jahit.
"Pekerjaan orang tua, Bapaknya merupakan tukang truk karet di lingkungan Bejen."
Baca juga: Bocah di Temanggung Tewas Dibenamkan ke Bak Mandi, Tersangka Ayah Ibu Korban, Dukun serta Asistennya
"Kemudian ibunya tukang jahit. Tingkat pendidikan keduanya merupakan lulusan SMA," ujar Benny.
Sementara, Benny masih mendalami mengenai tingkat kepercayaan orang tua tersebut terhadap hal-hal gaib.
"Ini kami akan gali lebih lagi, pemeriksaan masih terus berjalan bagaimana dengan tingkat kepercayaan yang bersangkutan terhadap hal-hal yang diluar nalar tersebut," tambahnya.
Beroperasi Lima Tahun
Di sisi lain, dua dukun, H dan B yang menyebabkan bocah A (7) meninggal dunia ternyata sudah lima tahun beroperasi.