Kasus 4 Gadis di Palembang Hilang Secara Bersamaan, Ini Dugaan Pihak Kepolisian
Polda Sumsel terus melakukan pendalaman terkait hilangnya 4 orang gadis secara bersamaan.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Polda Sumsel terus melakukan pendalaman terkait hilangnya 4 orang gadis secara bersamaan.
Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Christoper Panjaitan mengatakan, sampai saat ini laporan yang dibuat orang tua korban masih dalam penyelidikan.
Namun diduga keempat gadis tersebut sudah tidak ada di Palembang, melainkan di luar kota.
"Sampai saat ini hasil dari penyelidikan kita, diduga anak-anak yang dinyatakan hilang itu sudah tidak ada disini lagi," ujarnya Christoper, Rabu (19/5/2021).
Namun polisi masih belum dapat memastikan lokasi para remaja tersebut.
Baca juga: Pria di Palembang Bunuh Tetangganya Karena Kesal Dituding Informan Polisi, Begini Kronologinya
Apakah masih di dalam atau sudah di luar wilayah Sumsel.
"Kita juga masih menyelidiki apakah mereka dibawa oleh keluarga, kabur dari rumah atau sesuatu lainnya, masih kita selidiki," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat gadis warga Jalan Suka Karya Lorong Kayu Lurus RT 045 RW 009, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang dilaporkan hilang.
Empat gadis yang masih berusia belasan tahun ini dilaporkan hilang sejak Minggu (16/5/2021).
Ibu dari empat gadis ini cemas, kemudian melaporkannya ke Polda Sumsel, Rabu (19/5/2021).
Menurut laporan ibunda korban, empat gadis yang saling bertetangga itu hilang setelah pamit membeli makanan tak jauh dari kediaman mereka.
Baca juga: Viral Penemuan Mayat di Palembang Terlihat dari LRT, Tergeletak di Atap Gedung Bekas Kantor Parpol
Kronologi
Empat ibu rumah tangga warga Jalan Suka Karya Lorong Kayu Lurus RT 045 RW 009 Kelurahan Sukarami Kecamatan Sukarami Palembang, sama-sama mendatangi Mapolda Sumsel untuk melaporkan anak gadisnya yang hilang.
Tak kuasa menahan tangis, keempat ibu yang saling bertetangga ini sangat berharap polisi bisa segera menemukan keberadaan masing-masing anak mereka.