Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Transportasi Sebut Aspek Keselamatan di Waduk Kedung Ombo Masih Kurang

Pakar transportasi, Djoko Setijowarno, mengkritisi aspek keselamatan dalam pengelolaan wisata di Waduk Kedung Ombo

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pakar Transportasi Sebut Aspek Keselamatan di Waduk Kedung Ombo Masih Kurang
TribunSolo.com/Dok Basarnas
Tim gabungan evakuasi di antaranya Basarnas membawa kantong berisi korban tenggelam di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Minggu (16/5/2021) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo (WKO), Boyolali, Jawa Tengah, menjadi sorotan.

Pakar transportasi, Djoko Setijowarno, mengkritisi aspek keselamatan dalam pengelolaan wisata di Waduk Kedung Ombo.

Menurutnya, tidak adanya fasilitas baju penolong (life jacket) atau rompi pelampung untuk penumpang korban perahu terbalik menjadi catatan penting bagi pihak pengelola dan pemerintah daerah.

Selain itu kata Djoko, warga masih menganggap alat pelampung bukan hal penting.

Hal itu dikarenakan masih minimnya pemahaman keselamatan dalam operasional transportasi seperti perahu di area wisata waduk.

Baca juga: PENYEBAB Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo, Penumpang Panik Tahu Air Masuk

"Saya melihat life jacket tidak tersedia (dalam kejadian di WKO), bagi warga bukan hal penting karena belum paham dari segi keselamatan," jelasnya Kamis (20/5/2021).

Bagi Djoko, warga merasa aman-aman saja selama ini tak mengenakan pelampung saat melakukan mata pencaharian sebagai petambak keramba dan usaha warung apung dan menjalankan perahu.

Berita Rekomendasi

"Tidak pernah ada warga setempat yang tenggelam," jelasnya.

Baca juga: 3 Saran Pakar Transportasi Agar Kecelakaan Air seperti di Waduk Kedung Ombo Tak Terulang

Jelas Djoko, akan lebih baik jika operasional perahu telah memenuhi aspek keselamatan, termasuk mewajibkan penumpang mengenakan pelampung.

Akademisi Unika Soegijapranata ini juga memberi saran untuk memudahkan kampanye keselamatan warga, dalam hal ini di WKO.

Mulai dari kelengkapan dokumen yakni surat ukur, pas sungai dan danau, sertifikat garis muat kapal, dokumen pengawakan kapal, hingga surat ijin berlayar.

"Juga yang berkait dengan keberadaan operasi perahu dapat segera diselesaikan. Dokumen tersebut sangat dinanti masyarakat WKO untuk operasional keseharian menggunakan perahu," ucapnya.

Djoko menambahkan, Kementerian Perhubungan dapat membantu adanya layanan bus perintis rute Desa Wonoharjo-Boyolali.

Demikian karena menurut pengamatannya, warga WKO kesulitan akses ke Boyolali untuk mengurus administrasi seperti yang disebutnya di atas.

"Tidak ada layanan angkutan umum pedesaan, maka Kemenhub bisa bantu adakan layanan bus perintis desa ke pusat pemerintahan," harap dia.

Kronologi Kejadian

Sebuah perahu terbalik di tempat wisata Waduk Kedung Ombo, Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu (15/5/2021).

Diduga, perahu tersebut kelebihan muatan sehingga keseimbangannya goyah dan terbalik.

Insiden perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo ini telah dibenarkan Humas Basarnas Jawa Tengah, Zulhawary.

"Kita masih terus memantau dari anggota," ujarnya, Sabtu, dilansir Tribun Solo.

Perahu terbalik yang dinaiki belasan wisatawan di Wadung Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021).
Perahu terbalik yang dinaiki belasan wisatawan di Wadung Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021). (TribunSolo.com/Istimewa)

Insiden tersebut bermula saat para wisatawan menaiki perahu pada Sabtu pukul 12.30 WIB.

Seluruh Korban Diidentifikasi

Seluruh korban hilang dari insiden terbaliknya kapal di Waduk Kedung Ombo berhasil dievakuasi.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor SAR Semarang, Nur Yahya, yang berada di lokasi.

Terakhir, jasad Niken Safitri (8) berhasil ditemukan pada Senin (17/5/2021) pagi.

"Alhamdulillah sudah (ditemukan)," ungkap Yahya saat dihubungi Tribunnews melalui pesan singkat, Senin.

Yahya menyebut, jasad Niken dievakuasi pagi tadi pukul 05.10 WIB, mengambang di permukaan.

"Masih di sekitar lokasi kejadian, kurang lebih 15 meter," ungkapnya.

Dengan ditemukannya seluruh korban, Yahya menyebut tugas Tim SAR Gabungan sudah selesai.

"Ada apel pembubaran Tim SAR Gabungan," ujar Yahya.

Adapun Yahya sebelumnya menyebut, Tim SAR Gabungan dari aparat hingga relawan berjumlah sekira 700 orang.

Diketahui, tragedi tersebut bermula saat kapal hendak menuju warung makan apung dari daratan, Sabtu (15/5/2021).

Kapal tersebut ditumpangi 20 orang, termasuk pengemudi kapal.

Namun belum jauh dari daratan, kapal tersebut mengalami oleng hingga terbalik.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Gilang Putranto)((Tribun Solo/Agil Tri/Mardon Widiyanto)

Berita lainnya terkait perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas