Gempa Blitar Sebabkan 113 Bangunan Rusak, Khofifah Janji akan Ajukan Permohonan Perbaikan ke BNPB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau rumah warga di Kabupaten Blitar yang terdampak gempa.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau rumah warga di Kabupaten Blitar yang terdampak gempa.
Selain itu, Khofifah juga memberikan sejumlah bantuan bahan pokok kepada warga yang terdampak gempa.
Khofifah mengatakan, proses pendataan sedang dilakukan oleh Bupati Blitar terkait jumlah rumah yang rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.
Nantinya data tersebut akan diajukan permohonan bantuan dan perbaikan kepada BNPB.
Baca juga: Ketua DPD RI Minta Pemda Gerak Cepat Atasi Dampak Gempa Blitar
"Selanjutnya tentu sedang dalam proses pendataan Ibu Bupati yang rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan bisa untuk disegerakan diajukan ke BNPB," kata Khofifah dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (23/5/2021).
Lebih lanjut Khofifah menuturkan, untuk titik-titik tertentu pihaknya akan bergotong-royong bersama BPBD kabupaten dan BPBD provinsi dalam melakukan perbaikan.
"Tapi mungkin titik tertentu kita bisa bergotong royong antara BPBD kabupaten dan BPBD provinsi," tambahnya.
Baca juga: BPBD Jatim Salurkan Bantuan Logistik Warga Terdampak Gempa M5,9
Sebanyak 113 Rumah Warga Rusak
Diketahui, data dari BPBD Kabupaten Blitar menunjukkan, terdapat 113 bangunan yang terdampak gempa.
Gempa dengan magnitudo 6,2 yang mengguncang Blitar pada Jumat (21/5/2021) malam kemarin menyebabkan sejumlah rumah warga rusak.
Bangunan mushala serta puskesmas juga dilaporkan mengalami rusak ringan.
Warga dibantu oleh anggota TNI dan Polri melakukan pembersihan bangunan yang rusak tersebut.
Rumah-rumah yang rusak akibat gempa juga sengaja dirobohkan untuk menghindari korban jiwa akibat tertimpa bangunan.
Baca juga: Dampak Gempa M 6,2 di Blitar, Dapur Roboh dan Dinding Rumah Warga Retak-retak
Penanganan Gempa Blitar Bisa Menggunakan Dana Desa
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar turut prihatin atas bencana gempa yang melanda kabupaten Blitar dan sekitarnya.
Dirinya mendoakan agar para warga desa yang menjadi korban bisa tetap kuat menghadapi bencana ini.
"Kami ikut prihatin dan mendoakan, mudah-mudahan tak berlanjut kembali gempa yang menimpa Kabupaten Blitar" kata Abdul Halim melalui keterangan tertulis, Sabtu (22/5/2021).
Abdul Halim meminta kepada para pendamping desa untuk bergerak membantu para korban, termasuk lakukan pendataan.
Baca juga: Tinggal Sendirian, Nenek 70 Tahun Sedang Sakit Terbaring di Kamar saat Gempa M 6,2 Guncang Blitar
Pendataan soal total kerugian dan infrastruktur desa yang turut hancur akibat gempa. Dana Desa, kata Abdul Halim, dapat digunakan untuk penanganan bencana.
"Jika proses pendataan sudah selesai maka bisa saja menggunakan Dana Desa untuk penanganan bencana ini," kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai, gempa bumi yang terjadi di Blitar pada Jumat (21/5/2021), tergolong merusak.
Baca juga: Gempa M 6,2 di Blitar, 77 Bangunan Rusak Termasuk Puskesmas, Kantor hingga Sekolah
Berdasarkan catatan yang dimiliki BMKG, kerusakan ringan terjadi pada banyak bangunan rumah warga dan fasilitas umum akibat gempa.
Ratusan rumah rusak terjadi di Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Kota Blitar, dan Kabupaten Jember.
Diketahui pusat gempa berada pada kedalaman 110 kilometer dengan titik koordinat 8,63 LS-112,34 BT.
Gempa terjadi di 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahdi Fahlevi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.