Kopi Terakhir Putri Kesayangan, Gadis 12 Tahun Itu Lalu Hilang dan Ditemukan Terbungkus Karung
Ayah seorang gadis bernisial MS alias Sela (13) mengungkap detik-detik sebelum putrinya menghilang.
Editor: Hendra Gunawan
Edi Sulu, ayah dari Marsela Sulu begitu terpukul.
Saat jasad Marsela hendak dibawa ke pekuburan Koha Raya di Desa Koha Barat, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut, Edi membungkukkan badannya ke arah peti jenazah.
Ia menangis tersedu - sedu. Meski demikian, ia tak kehilangan iman Kristianinya.
3. Tak Mau Menghakimi Pelaku
Edi Sulu memilih tak mau menghakimi Pelaku. Dia menyerahkan semua kepada Tuhan.
"Saya tak mau menghakimi. Saya serahkan pada Tuhan dan aparat keamanan. Saya percaya Tuhan adalah hakim yang adil," katanya.
Edi mengaku sempat ditanya aparat kepolisian, mau pelakunya dihukum mati atau seumur hidup. Jawabannya membuat aparat terharu.
"Saya masih manusia. Mau mengampuni juga sulit. Tapi saya tak mau menghakimi. Saya serahkan ke aparat," kata dia.
Kepada pelaku, ia mengimbau agar segera menyerahkan diri.
4. Sempat Buatkan Kopi Untuk Ayah
Sebelum hilang dan ditemukan tewas, Edi sempat merasakan buatan kopi dari anaknya Marsela.
Ungkap Edi, pertemuan terakhirnya dengan sang anak adalah sehari sebelum ia hilang.
Kala itu Marsela membuatkannya kopi. "Ia katakan papa sudah lelah nanti saya bikinkan kopi," katanya.
Kemudian Edi mengajaknya ke ibadah kaum bapa. Tapi ia menolak.
"Ia minta uang 3000 untuk beli sosis. Setelah itu ia menghilang," ujarnya.
Sebut dia, Marsela dimakamkan di sisi ibunya. Sang ibu meninggal dua tahun lalu. "Keduanya sudah berada di sisi Tuhan," kata dia.
5. Gubernur dan Pemkot Tomohon Berduka
Tragedi yang menimpa Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun, korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam karung, menarik simpati semua kalangan.
Tak terkecuali para pemimpin daerah ini.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengirimkan bunga papan ucapan turut belasungkawa.
Dari Pemprov Sulut juga memberikan uang santunan.
Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut menyempatkan berkunjung ke rumah duka.
Ia memberi santunan serta menyumbang peti mati.
Dari Komisi Anak Sinode GMIM juga memberikan santunan duka.
Edi Sulu, ayah dari Marsela Sulu, mengucapkan terima kasih atas support masyarakat. "Kami tak bisa membalas. Tuhan Yesus akan membalas semua ini," ujar dia. (Tribunmanado/Arthur Rompis/Rhendi Umar)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul 5 FAKTA Pemakaman Marsela Sulu, Minuman Kopi Terakhir untuk Ayah, Gubernur Sulut Ikut Berduka