Fakta Baru Bidan di Cianjur Ditikam Suami hingga Tewas, Pelaku Pernah Ancam Bunuh Ibu Mertua
Sebuah fakta baru terungkap terkait kasus tewasnya seorang bidan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat di tangan suami sendiri.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah fakta baru terungkap terkait kasus tewasnya seorang bidan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat di tangan suami sendiri.
Belakangan diketahui, pelaku pembunuhan KJ (50) pernah mengancam mertuanya sendiri Siti Masitoh sebelum akhirnya menghabisi nyawa Imas Mulyani (40).
Tak hanya sampai di situ, pelaku juga sebelumnya sudah mendatangi rumah dengan membawa sabit.
Namun saat itu aksi pelaku sempat diredakan oleh beberapa kerabat.
"Ancaman pertama itu kepada saya, bukan kepada anak saya. Saya tak menyangka akan berakhir seperti ini," ujar Siti, Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Usai Cekik Istri Hingga Tewas, Suami Serahkan Diri ke Polsek Nongsa, Polisi Dalami Motifnya
Siti mengatakan, sejak perilaku kasar menantunya tersebut, keluarga sudah tak simpati lagi kepada KJ.
"Kemarin tak disangka dan keluarga tidak tahu ia datang karena masih subuh dan suasana masih sepi," kata Siti.
Jenazah Imas Mulyani telah diautopsi di RSUD Sayang Cianjur, Selasa (25/5/2021).
Almarhumah kemudian dimakamkan di TPU Jariyah Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.
Ahli forensik RSUD Sayang Cianjur, Fahmi Arief, mengatakan, sudah menjadi ranah penyidik untuk mengumumkan hasil autopsi yang dilakukan tim dokter.
"Secara umum ada luka tusuk di bagian dada," ujar Fahmi.
Baca juga: Linda Tewas Tenggelam Saat Berwisata di Pantai Batu Bengkung, Sang Bunda Terpukul Menangis Terus
Kejadian Sebelumnya
Seorang bidan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dilaporkan tewas setelah dibunuh suami saat tangani pasien.
Diketahui yang menjadi korbannya adalah Imas Mulyani (40).
Sedangkan tersangka merupakan pria berumur 50 tahun berinisial KJ.
Kejadian berdarah ini terjadi pada Senin (24/5/2021) pukul 05.00 WIB di tempat praktik korban di Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.
Menurut seorang saksi mata, Anggi (20), yang masih berkerabat dengan korban mengatakan, korban sedang memeriksa pasien sekitar pukul 05.00 WIB.
Kemudian datang suami korban yang berinisial KJ.
KJ diketahui datang membawa pisau.
Baca juga: KRONOLOGI Guru SD Ditemukan Tewas Mengenaskan di Rumahnya, Berawal dari Pintu Rumah Terbuka Lebar
Pelaku langsung masuk ke ruangan pemeriksaan.
KJ lalu menusukkan pisau ke perut korban.
Imas mengalami luka robek di perut bagian kiri.
Hingga akhirnya Imas Mulyani meninggal di ruang kerjanya akibat kehabisan darah.
Belum diketahui secara pasti motif dari pembunuhan tersebut.
Setelah melakukan penusukan, sang suami langsung menyerahkan diri ke Polsek Bojongpicung.
Kasusnya kini tengah dalam penyelidikan kepolisian.
Baca juga: Hendak Jemput Cucu, Nenek 74 Tahun Tewas Ditabrak Honda CBR saat Menyeberang di Jalan Depan Rumahnya
"Tidak lama kemudian, tersangka menyerahkan dirinya ke Polsek Bojongpicung, dan kini kasusnya ditangani Polsek Bojongpicung," ujar Anggi.
Dari video yang didapat Tribun Jabar, terlihat korban sudah meninggal dunia.
Ia mengenakan daster warna kuning dan terbaring.
Di lantai terlihat genangan berwarna merah yang diduga darah.
Dugaan Motif
Sepupu bidan di Cianjur yang tewas ditusuk suami, Aji Digjaya (30), menduga motif sementara pelaku tega menghabisi istrinya sendiri karena tak terima dicerai.
Korban diketahui bernama Imas Mulyani (40).
Baca juga: Dicari Sejak Subuh, Nenek Parkiyem Ditemukan Tewas di Sumur Kedalaman 10 Meter
"Pas Lebaran kemarin sempat kumpul, korban sempat menerima ancaman karena mengutarakan ingin mencerai suaminya," ujar Aji melalui sambungan telepon, Senin (24/5/2021).
Aji tak mengira sepupunya akan menjadi korban di tangan suaminya sendiri.
"Saya sempat arahkan untuk laporan karena sempat ada ancaman, namun Imas mengatakan tak perlu," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Suami yang Tusuk Istri Sendiri di Cianjur Sebelumnya Ternyata Sempat Ancam Bunuh Ibu Mertua dan Kronologi Bidan di Cianjur Tewas Ditusuk Suami Saat Praktik, Darah Menggenang & Pelaku Serahkan Diri
(TribunJabar.id/Ferri Amiril Mukminin)