Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PSGA LP2M IAIN Surakarta Kampanyekan Desa Layak Anak

PSGA LP2M IAIN Surakarta mengkampanyekan desa layak anak dengan tujuan memberi arahan dalam perlindungan anak.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in PSGA LP2M IAIN Surakarta Kampanyekan Desa Layak Anak
Tribunnews.com/Istimewa
PSGA LP2M IAIN Surakarta mengkampanyekan desa layak anak dengan tujuan memberi arahan dalam perlindungan anak bersama perangkat desa/kelurahan dan PKK di sekitar IAIN Surakarta pada Rabu (26/5/2021) di Hotel Syariah Surakarta. 

"Karena kebijakan tersebut bisa menjadi landasan untuk Menyusun perencanaan dan penganggaran yang dibutuhkan."

"Ketika tahap perencanaan dan penganggaran sudah tidak memberikan prioritas pada penciptaan desa/kelurahan layak anak, maka upaya ini akan semakin jauh dari harapan," kata Saptiwi Mumpuni.

Pada sesi kedua, Joko Pamungkas dari Universitas Negeri Yogyakarta memaparkan tentang pentingnya belajar dengan kebudayaan dan belajar melalui budaya dalam upaya menciptakan Desa Layak Anak.

Baca juga: Kasus Youtuber Indonesia yang Dituduh Eksploitasi Anak Masih Tahap Penyidikan Kejaksaan Saudi

Menurut Joko Pamungkas yang juga pegiat budaya di Yogyakarta, program Desa Layak Anak perlu sinergi antara keprajan, kampus dan lingkungan.

Keprajan harus terlibat aktif menyediakan ruang inklusif untuk semua pihak yang punya ide dan mau ikut terlibat membangun Desa.

Kemudian, kampus berperan menghadirkan ide baru dan relevan untuk upaya pembangunan desa dan lingkungan masyarakat terlibat aktif untuk ikut Bersama keprajan dan kampus membangun desanya.

PSGA LP2M IAIN Surakarta mengkampanyekan desa layak anak 1
PSGA LP2M IAIN Surakarta mengkampanyekan desa layak anak dengan tujuan memberi arahan dalam perlindungan anak bersama perangkat desa/kelurahan dan PKK di sekitar IAIN Surakarta pada Rabu (26/5/2021) di Hotel Syariah Surakarta.

"Dalam konteks kebudayaan, pengembangan Desa Layak Anak seyogyanya dikembangkan bersama-sama dengan proses internalisasi kebudayaan kepada anak-anak."

Berita Rekomendasi

"Budaya adalah buaian tumbuh bagi anak-anak, sehingga jangan dipisahkan dan harus digunakan bersama-sama dalam upaya pengembangan anak baik dalam Pendidikan maupun dalam pembentukan lingkungan belajar dan bermainnya di masyarakat."

"Sehingga akan terbentuk lingkungan berbasis kebudayaan dalam dalam pengembangan Desa dan Kelurahan," tambah Joko Pamungkas.

Baca juga: Stunting dan Kematian Ibu-anak Masih Jadi Masalah Utama Kesehatan di Indonesia  

Dari beberapa perwakilan desa/kelurahan yang hadir, semuanya sepakat akan membahas lebih lanjut peluang untuk merealisasikan Desa/Kelurahan Layak anak di tempat mereka masing-masing.

Hanya saja, mereka meminta kepada LP2M IAIN Surakarta untuk tetap melanjutkan kegiatan ini dalam bentuk pendampingan berkesinambungan dan langsung ke masing-masing desa menuju terciptanya Desa Layak Anak.

Merespon permintaan tersebut, Ketua LP2M IAIN Surakarta menyatakan siap untuk menindaklanjuti melalui kegiatan pendampingan yang berkelanjutan di desa dan kelurahan.

"Kami akan menyiapkan perencanaan dan penganggaran untuk menindaklanjuti kegiatan ini melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat Dosen dan mahasiswa, melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan program lain yang relevan," ujar Zainul Abas.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas