Bebek dan Entok di Pekalongan Mati Mendadak Terpapar Flu Burung, Gejalanya Sempoyongan dan Mengantuk
Tarmuji (58), peternak unggas dari Dukuh Kayunan Barat, Desa Kayugeritan, menjelaskan, sebelum mati, unggas miliknya terlihat mengantuk.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, KAJEN - Puluhan unggas yakni entok dan bebek di Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, mati mendadak.
Diduga terinfeksi virus flu burung.
Tarmuji (58), peternak unggas dari Dukuh Kayunan Barat, Desa Kayugeritan, menjelaskan, sebelum mati, unggas miliknya terlihat mengantuk.
Gejala ini disertai nafsu makan hilang dan jalan unggas sempoyongan.
Hingga unggas peliharaannya mati.
"Karena pemula, saya hanya memelihara tiga ekor kambing dan beberapa indukan entok. Dalam beberapa bulan, indukan entok itu berkembang. Dari empat ekor indukan, akhirnya menjadi puluhan entok. Namun, di musim pancaroba ini, entok yang saya pelihara sakit dan mati," kata pria yang sebelumnya memilih jadi pedagang sayur di Jakarta itu.
Baca juga: BPBD Evakuasi Dua Goweser Tersesat di Bukit Pemancar Cilegon
Kasus serupa juga dialami Hadi Waluyo (50), peternak unggas di desa tersebut.
Puluhan entok dan bebek ternak miliknya mati dalam waktu tiga hari.
"Total, 25 ekor entok. Itu 12 dewasa dan 13 anakan. Kemudian, disusul tiga ekor bebek," katanya.
Kejadian di Desa Kayugeritan ini telah dilaporkan ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Pekalongan Suprapti Esti Arini mengatakan, petugas telah mendatangi lokasi.
Hasil penyecekan, dirinya mengatakan, unggas-unggas tersebut terserang flu burung.
Kepada peternak, petugas juga memberi edukasi cara penguburan bangkai unggas yang terpapar flu burung agar tidak menular ke unggas lain.
"Betul, ada beberapa unggas di Desa Kayuguritan mati. Beberapa hari yang lalu, kami ke lokasi dan memberikan edukasi penguburan bangkai unggas yang terserang flu burung tersebut," kata Esti, saat dihubungi Tribunbanyumas.com, Minggu (30/5/2021) sore.
Baca juga: Kisah Pemburu Burung di Sukabumi yang Selamat Setelah 3 Hari Terjebak di Lubang Sedalam 35 Meter