Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalankan Perintah Panglima TNI dan Kapolri, 90 Pasien Isolasi Mandiri di Kudus Dibawa ke Asrama Haji

Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mulai menjalankan perintah Kapolri Listyo Sigit dan Panglima TNI Marsekal Hadi Cahyanto.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Jalankan Perintah Panglima TNI dan Kapolri, 90 Pasien Isolasi Mandiri di Kudus Dibawa ke Asrama Haji
Tribunsolo.com/Ilham Oktafian
Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. 

TRIBUNNEWS.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mulai menjalankan perintah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit, dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Diketahui sebelumnya, pasca melakukan kunjungan di Kudus, Panglima TNI dan Kapolri telah memberikan instruksi agar pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri dipindahkan ke tempat isolasi terpusat.

Tempat isolasi terpusat itu yakni di Asrama Haji Donohudan, yang berada di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

PLH Kepala Dinas Kesehatan Kudus, Masut, menyatakan bahwa warga yang dipindahkan ke Asrama Haji Donohudan adalah warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dan rusunawa.

PLH Kepala Dinas Kesejatan Kudus, Masut sd
PLH Kepala Dinas Kesejatan Kudus, Masut

Baca juga: Jadi Zona Merah Covid-19, Kapolri Intruksikan Penyemprotan Disinfektan 3 Hari Sekali di Kudus

Targetnya, gelombang pertama akan memberangkatkan sebanyak 90 orang.

"Hari ini adalah pengiriman para warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing maupun yang di rusunawa."

"Jadi kebijakan yang diambil tadi siang, hasil dari kunjungan Bapak Kapolri dan Panglima TNI, semuanya isolasi mandiri diarahkan ke Asrama Haji Donohudan."

Berita Rekomendasi

"Hari ini akan kami berangkatkan. Target sekitar 90 orang," kata Masut, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Puluhan Relawan Perawat Diturunkan Tangani Lonjakan Covid-19 di Kudus

Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus Berasal dari Tradisi Kupatan

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pemerintah terus menelusuri lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah.

Kasus Corona di Kudus sempat melonjak lima kali lipat hingga mencapai 783 kasus pada 26 Mei 2021 lalu.

Bed Occupancy Ratio (BOR) di Kudus sangat tinggi, bahkan rumah sakit darurat difungsikan untuk menangani pasien Covid-19 yang terus bertambah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan, sejauh ini pemerintah mengidentifikasi bahwa lonjakan Covid-19 yang terjadi di Kudus dikarenakan ziarah keagamaan dan tradisi kupatan.

Baca juga: Satgas Cairkan Dana Siap Pakai ke Pemda Kudus untuk Biayai Penanganan Lonjakan Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (15/4/2021) yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (15/4/2021) yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia. (Istimewa)

"Peningkatan kasus di Kudus adalah kegiatan ziarah keagamaan dan tradisi kupatan," kata Wiku dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (4/6/2021).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas