Anak Tak Bisa Bedakan Umbi Gembolo dengan Gadung, Warga Tulungagung Ini Tewas Keracunan
Menurut Kapolsek Gondang, AKP Suwancono, kejadian bermula saat anak korban bernama Soyin (55) mencari umbi gembolo.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG -- Gara-gara anak tak bisa membedakan antara umbi gembolo dengan umbi gadung, seorang manula di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur tewas setelah keracunan umbi gadung.
Bejo (78) meninggal setelah memakan gadung bersama dua tetangganya Supandi (68) dan Karyati (49), Kamis (10/6/2021) siang.
Mereka mengonsumsi gadung yang tercampur dengan gembolo.
Supandi (68) dan Karyati (49) bisa diselamatkan, tetapi Bejo mengembuskan nafas terakhirnya saat dirawat.
Menurut Kapolsek Gondang, AKP Suwancono, kejadian bermula saat anak korban bernama Soyin (55) mencari umbi gembolo.
Baca juga: Keracunan Bocornya Pipa Gas Pabrik di Karawang, Polisi Olah TKP, Tiga Saksi Diperiksa
Umbi ini banyak tumbuh di antara tanaman pagar warga yang ada di pedesaan.
Tanpa disadari Soyin, tanaman gembolo ini tumbuh di dekat pohon gadung.
"Antara gembolo dan gadung bentuknya memang mirip. Tapi gadung umbinya lebih kecil dan berwarna kuning," terang Suwancono.
Baca juga: 26 Warga Sukabumi Keracunan, Penyebabnya Diduga gara-gara Hidangan Hajatan
Umbi-umbian itu lalu dimasak oleh Karyati, istri Soyin, lalu dimakan bersama Tejo.
Sebagian juga diberikan ke tetangga jauhnya yang bernama Supandi.
Tidak berapa lama, korban merasakan gejala keracunan, seperti pusing dan mual.
"Dua korban lainnya bisa diselamatkan. Sedangkan Pak Bejo tak tertolong, akhirnya meninggal dunia," tutur Suwancono.
Baca juga: Tak Sadar Masak Tumis Kangkung dengan Oli, Satu Keluarga di Sumedang Keracunan saat Buka Puasa
Polisi yang mendapat laporan segera melakukan olah TKP.
Hasilnya didapat umbi yang belum sempat dimasak.
Setelah diteliti dipastikan ada umbi gadung di antara umbi gembolo.
"Kami juga mengamankan sisa umbi yang dimasak. Dan memang ada umbi gadung yang ikut dimasak bersama gembolo," ungkap Suwancono.
Hasil pemeriksaan jenazah menunjukkan tidak ada tanda kekerasan fisik.
Namun polisi bersama petugas medis menemukan tanda keracunan.
Sementara Karyati mengaku dirinya yang memasak umbi yang didapat suaminya.
Menurutnya, suaminya biasa mencari gembolo.
Setelah dimasak lalu dimakan beramai-ramai bersama anak dan cucunya.
Namun, kali ini Karyati merasakan keanehan pada gembolo yang dimasaknya.
"Rasanya ada pahit-pahitnya. Biasanya kan manis gurih," ungkap Karyati.
Berselang 15 menit kemudian, dia mengaku kepalanya mulai merasa pusing dan perutnya mual.
Beruntung Karyati segera mendapatkan pertolongan medis.
Namun Bejo yang sudah sepuh bernasib nahas, racun dari gadung menewaskannya.
"Saya bisa muntah, sementara bapak tidak bisa memuntahkan umbi yang sudah dimakannya," ucap Karyati.
Gadung adalah salah satu umbi yang dari tanaman merambat yang banyak dijumpai di pedesaan.
Penjelasan dari pom.go.id, gadung mengandung asam sianida (HCN) dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk terikat yang berupa glikosida sianogenik.
Pada konsentrasi tinggi, HCN bisa mematikan. Gadung juga banyak diolah menjadi kerupuk.
Untuk menghilangkan racunnya, warga biasa menggunakan abu. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Makan Umbi Gadung, Tiga Warga Tulungagung Keracunan, Satu Korban Meninggal Dunia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.