Lima Calon TKW Nekat Loncat dari Gedung 15 Meter, Mengaku Kerap Disiksa dan Diminta Tutup Mulut
Lima orang calon tenaga kerja wanita (TKW) nekat melompat dari gedung setinggi 15 meter di Malang, Jawa Timur.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
Adapun lokasi Balai Latihan Kerja Luar Negeri PT CKS terletak di Jalan Rajasa, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Baca juga: KJRI Jelaskan Kondisi Terkini Hisyam, Anak TKW yang Diasuh Youtuber asal Indonesia di Arab Saudi
Lima calon TKW tersebut kabur secara heroik pada Rabu (9/6/2021) pukul 19.00 WIB.
"Menurut penuturan salah satu korban yang kami tolong, korban kabur karena tertekan dengan sistem pelatihan PT CKS."
"Selain itu korban juga mengaku, jam istirahatnya sedikit dan tidak diperbolehkan memegang HP sama sekali," ujar Halimah yang mengaku sempat menolong salah satu calon TKW yang kabur, Kamis (10/6/2021).
"Korban yang kami tolong itu juga mengaku, bahwa semua calon TKW yang ada di PT CKS ingin keluar semua."
"Bahkan menurut penuturan korban, ada salah satu calon TKW yang meninggal dunia."
"Namun, korban dan teman-temannya disuruh diam. Kalau ngomong, maka akan dihukum," pungkasnya.
Baca juga: KJRI Jelaskan Kondisi Terkini Hisyam, Anak TKW yang Diasuh Youtuber asal Indonesia di Arab Saudi
Masih Diselidiki Polisi
Hingga kini, kasus kaburnya para TKW ini masih diselidiki oleh polisi.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo, mengatakan pihaknya sempat melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Kompol Tinton mengaku saat ia datang ke lokasi kejadian belum bisa meminta keterangan dari korban.
Namun untuk sekarang, ia masih berusaha untuk mengumpulkan beberapa saksi-saksi.
Baca juga: Tertipu Foto WA, TKW asal Madiun Lemas Lihat Sosok Asli sang Kekasih, Padahal Sering Kirim Uang
Rencananya hari ini pihaknya akan kembali melakukan pemeriksaan
"Saya sempat melakukan olah TKP disana, kita masih mengumpulkan beberapa saksi-saksi. Untuk korban sendiri pada saat kita dateng memang belum bisa kita mintai keterangan. Jadi progres kita hari ini masih memeriksa saksi-saksi saja."
"Masih dalam proses pemeriksaan, karena para saksi tidak bisa kita paksa untuk datang pada malam hari itu juga karena situasi sudah sangat malam. Hari ini baru kita lakukan pemeriksaan," terang Kompol Tinton.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Surya.co.id/Kukuh Kurniawan)