Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas 1,6 Km Arah Barat Daya dan 14 kali Guguran Lava Pijar dalam 6 Jam
BBPTKG sebut potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng & putih
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Dini hari tadi, Gunung Merapi kembali melontarkan guguran awan panas, Senin (14/6/2021), pukul 02.44 WIB.
Awan panas tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 23 mm dan durasi 90 detik.
Adapun jarak luncur sejauh 1,6 km ke arah barat daya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga mencatat 14 kali guguran lava pijar dalam pengamatan sejak pukul 00:00-06:00 WIB.
Lava pijar itu terlontar dengan jarak luncur 1,3 km ke arah barat daya.
Baca juga: Pengakuan Pendaki yang Hilang Selama 2 Hari di Gunung Geulis, Minum Air Kencing untuk Bertahan Hidup
Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 15-21 °C, kelembaban udara 65-90 %, dan tekanan udara 568-707 mmHg.
Kemudian, secara visual, gunung terlihat jelas.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
Secara kegempaan, Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas meski masih berada di level Siaga atau Tingkat III.
Teramati ada 51 kali gempa guguran beramplitudo 3-22 mm dengan durasi 11-112 detik.
Hembusan terjadi sebanyak 2 kali dengan amplitudo 5-11 mm berdurasi 22-32 detik.
Adapun rekomendasi dari BBPTKG yakni potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.