Tiga Alasan Mengapa Kelompok Kriminal Bersenjata Papua Sulit Diberantas
Kelompok Kriminal Bersenjata Papua sulit diberantas. Sedikitnya ada tiga faktor yang mempengaruhinya.
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kelompok Kriminal Bersenjata Papua sulit diberantas. Sedikitnya ada tiga faktor yang mempengaruhinya.
Di antaranya adalah karena perlindungan dari tokoh lokal, faktor taktikal geografis yang lebih sulit, dan faktor koordinasi antar lintas tim yang ikut bergerak bersama-sama melawan KKB.
Hal itu diungkapkan oleh Pengamat intelijen Ridlwan Habib.
Polisi menangkap 1 anggota teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang bernama Miron Tabuni.
"Penangkapan terhadap satu anggota KKB dilakukan pada Kamis, 10 Juni 2021, pukul 19:15 WIT di kawasan Jalan Ahmad Yani Timika," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata, Jumat (11/6/2021).
Disebutkan, Miron terdeteksi berada di area Distrik Kwamki Narama.
Satgas Nemangkawi langsung mendatangi lokasi tersebut dan mengikuti Miron.
Miron merupakan salah satu anggota kelompok teroris pimpinan almarhum Ayub Waker dan Guspi Waker dan masuk dalam daftar pencarian orang kepolisian.
Pergerakan Miron sudah lama dipantau oleh Kepolisian baik di Tembagapura, Ilaga, dan Lanny Jaya.
Sejak tahun 2017 lalu, Miron Tabuni bersama dengan kelompok dari Ugimba melakukan serangkaian aksi teror dan terlibat dalam pembakaran kios di belakang asrama Polsek Tembagapura dan perusakan Jalan Tembagapura - Banti.
Dalam 1 bulan terakhir, Satgas Nemangkawi telah melumpukan 15 teroris Papua, 4 di antaranya tewas.
Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudussy mengatakan, sejak operasi yang dimulai 12 Mei hingga 12 Juni tercatat 4 anggota KKB tewas, dan 11 lainnya tertembak dalam kondisi hidup.
“Tercatat pada hasil 1 bulan terakhir 12 Mei sampai 12 Juni 2021, sudah 15 orang Teroris Bersenjata Papua berhasil dilumpuhkan, dengan 4 meninggal, 11 mengalami luka serius,” kata Iqbal lewat keterangannya, Minggu (13/6).
Kenapa KKB masih sulit diberantas?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.