Usai Perjalanan dari Jepara, 3 Warga Banyumas Positif Covid-19, 1 Pasien Tertular karena Kontak Erat
Empat orang warga Banyumas positif Covid-19, tiga dari keempat orang tersebut baru saja pulang dari Jepara, satu warga lagi tertular
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Empat orang warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Tiga dari keempat warga yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut dikabarkan baru saja pulang dari Jepara.
Sementara itu, satu warga lagi tertular karena melakukan kontak erat dengan orang yang baru saja pulang dari Jepara.
Dikutip dari TribunJateng.com, Kamis (17/62021), Bupati Banyumas, Achmad Husein, membenarkan informasi tersebut.
Achmad menyampaikan, kasus pertama terjadi di Desa Gumelar, Kecamatan Gumelar.
Pada lokasi ini, seorang warga ditemukan terinfeksi virus setelah melakukan pemeriksaan swab antigen di Puskesmas Gumelar.
Warga awalnya mengeluhkan sakit demam setelah melakukan perjalanan dari Jepara pada Jumat (11/6/2021) lalu.
Dari temuan ini, pihak Puskesmas Gumelar kemudian melakukan tracing.
Baca juga: Kasus Corona Melonjak di Kudus, Nusron Sulap Pesantren Jadi Shelter dan RS Darurat Covid-19
Baca juga: Satgas Covid-19 Temukan 2 Warga Kudus Positif Saat Gelar Tes Antigen Acak di Pusat Perbelanjaan
Dari hasil tracing, ternyata ditemukan ada dua orang lagi yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Satu di antara dua orang yang menyusul terkonfirmasi Covid-19 ini juga selesai melakukan perjalanan dari Jepara.
Sehingga, total warga yang terkonfirmasi Covid-19 di Desa Gumelar ini berjumlah tiga orang.
"Jadi semuanya ada tiga (orang yang terkonfirmasi) di (Desa) Gumelar yang positif Covid-19."
"Dua (pasien Covid-19 susulan) ini ternyata (satu warga perjalanan) dari Jepara dan satu kontak erat," kata Achmad, Kamis (17/6/2021).
Achmad juga melakukan tracing lagi pada beberapa warga di daerah lain yang baru saja pulang dari Jepara.
Achmad mengatakan, ada satu orang lagi dari Kecamatan Tambak dan dua orang dari Kecamatan Pekuncen yang juga memiliki riwayat perjalanan dari Jepara.
Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Penyekatan Mobilitas di Kabupaten Grobogan untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Setelah melakukan PCR, satu orang warga Tambak tersebut positif Covid-19.
Sementara untuk warga Pekuncen, hasil PCR belum keluar.
Jepara Zona Merah, Ganjar Pranowo Dapati Antrean Pasien Covid-19 di IGD
Pada wilayah Provinsi Jawa Tengah, selain Kabupaten Kudus, status persebaran Covid-19 di Kabupaten Jepara juga berubah menjadi zona merah.
Bahkan, di RSUD Kartini Jepara juga terlihat adanya antrean pasien yang terkonfirmasi Covid-19.
Dikutip dari TribunJateng, Kamis (17/6/2021), Ganjar Pranowo menerangkan bahwa Jepara merupakan salah satu daerah yang jadi perhatian selain Kudus, Pati, Demak dan lainnya.
Menanggapi hal itu, Ganjar langsung melakukan sidak di Kabupaten Jepara, Selasa (15/6/2021) pagi.
Baca juga: Belajar dari Inggris, Pakar: Varian Delta di Kudus Lebih Cepat Menular
Saat berada di lokasi, Ganjar menemukan adanya pasien yang terlantar di depan ruang IGD.
Menurut informasi dari Direktur Rumah Sakit, Bambang Dwipo, Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit itu sudah penuh.
Sehingga, ada pasien Covid-19 yang belum dapat ditangani.
Bahkan, dari pasien yang belum sempat ditangani pihak rumah sakit itu, dikabarkan terdapat pasien yang terkonfirmasi Covid-19.
"Itu ada yang belum ditangani pak, masih di luar," kata Bambang.
Menanggapi hal itu, Ganjar lantas mendesak pihak rumah sakit untuk segera memberikan rujukan kepada para pasien yang terlantar itu.
"Lho nggak bisa seperti ini pak, ini bahaya. Bapak masih punya ruangan kosong tidak? Kalau tidak, langsung cari rujukan ke rumah sakit lain," tegas Ganjar.
Baca juga: Kebut Vaksinasi, Hendi Akan Tambah Sentra Vaksin di Semarang
Ganjar pun langsung memerintahkan Kadinkes Pemprov Jateng, Yulianto Prabowo, yang ikut mendampingi untuk menelepon rumah sakit terdekat.
Untuk diketahui, tak hanya pasien yang terlantar, ada beberapa keluarga pasien Covid-19 yang mengeluhkan lambatnya penanganan jenazah.
Hal ini lantaran pihak rumah sakit kewalahan, mengingat minimnya jumlah SDM di RSUD Kartini Jepara.
Ganjar lantas meminta pihak rumah sakit segera menambahkan tenaga medis tambahan.
Untuk pasien yang terlanjar, Ganjar meminta pihak RSUD Kartini Jepara memindahkan pasien tersebut ke RSUD Kelet.
Mengingat, di RSUD Kelet masih terdapat 30 ruangan yang kosong.
Tidak hanya itu, Ganjar juga meminta standard operating procedure (SOP) di RSUD Kartini Jepara diperbaiki.
"Maka kami siapkan rumah sakit lain untuk mendukung. Di RSUD Kelet itu masih ada, 30 ruangan. Saya minta rumah sakit perbaiki SOP," ucapnya.
Ganjar mengatakan akan memberikan dukungan penuh pada Jepara.
Penambahan SDM, obat-obatan dan sarana penunjang lainnya akan terus dilakukan.
Dalam kesempatan ini, Ganjar sangat meminta dukungan dari masyarakat untuk tidak menyepelekan virus mematikan ini.
"Saya mohon dukungan masyarakat, tolong jangan sepelekan. Ayo hindari kerumunan, tempat keramaian, event dan kegiatan lain yang mengundang kerumunan tunda dulu semuanya."
"Saya mohon masyarakat memberikan dukungan pada nakes kita, karena semua sudah kecapekan bahkan ada yang sudah kena," tegas Ganjar.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJateng.com/Permata Putra Sejati/M Nur Huda)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.