Pria Hilang Diduga Diseret Buaya yang Sering Diberinya Makan, Ada Bekas Cakaran Tangan di Tanah
Seorang penjaga pintu air perusahaan pengolahan pasir (BSM) bernama Jupri Ahmad hilang setelah diterkam seekor buaya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Seorang penjaga pintu air perusahaan pengolahan pasir (BSM) bernama Jupri Ahmad hilang setelah diterkam seekor buaya.
Peristiwa itu terjadi di Desa Dukong, Simpang Pesak, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (18/6/2021) sekira pukul 18.40 WIB.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, Fazzli membenarkan adanya kejadian seorang warga atas nama Jupri Ahmad diterkam buaya.
"Pencarian dilanjutkan besok pukul tujuh pagi. Hari ini ada beberapa kendala seperti banyaknya ranting di muara dan lokasinya itu banyak buaya," kata Fazzli saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (19/6/2021).
Setelah mendapat laporan, kata Fazzli, tim langsung bergerak ke lokasi dan tiba pada pukul 02.00 WIB.
"Ada tiga tim yang melakukan pencarian, termasuk dari pihak perusahaan yang menggunakan ekscavator," ujar dia.
Baca juga: Suka Beri Makan Buaya, Pria Tanjungpandan Ini Hilang Diduga Diterkam Sang Monster Sungai
Kronologi kejadian
Mengutip Bangkapos.com, Danpos SAR Basarnas Belitung, Rahmatullah Hasyim mengatakan, dugaan korban hilang berawal saat mandor perusahaan bernama Eli melihat korban tak berada di tempat.
Ia menunggu mesin air lebih dari satu jam. Karena merasa aneh, Eli kemudian melapor ke kadus dan kades tentang kejadian tersebut.
Setelah dilaporkan warga setempat, Polsek Dendang, BPBD Beltim, Tagana, Basarnas, dan TNI AL langsung mencari keberadaan korban.
Di lokasi kejadian, ditemukan motor, dompet, ponsel serta identitas korban.
"Menurut informasi karyawan di perusahaan itu sering melihat buaya besar timbul dan berjemur di pinggir rawa tersebut," ungkap Rahmatullah.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Penambang Timah Tewas Diterkam Buaya, Evakuasi Berjalan Dramatis, Mayat Korban Tak Utuh
Sementara itu, Rekan korban yang juga mandor lapangan divisi pasir bangunan PT BSM, Mustadi (43) menjelaskan, awalnya ada empat orang yang berada di lokasi kejadian.
Namun, tiga orang lainnya termasuk dirinya kemudian pulang meninggalkan lokasi.
Tinggal korban sendirian di lokasi. Korban sempat bilang ke Mustadi ingin mencuci tangan terlebih dahulu baru pulang.
Kemudian setelah beberapa lama korban tak kembali ke camp, Mustadi dan rekannya kembali ke lokasi kejadian untuk melihat korban.
"Saat ke lokasi saya lihat ada semacam cakaran di tanah tepi kolong dekat lokasi. Jadi kemungkinan besar dia mencakar tanah tersebut saat ditarik ke dalam air," jelas Mustadi.
Baca juga: Wartawan Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal, Rekan Singgung soal Pemberitaan Sarang Narkoba
Biasa beri makan buaya
Mustadi mengatakan, korban ternyata suka memberi makan binatang buas itu ketika bekerja.
Lebih lanjut Mustadi menjelaskan, dirinya bahkan kerap dimarahi oleh korban karena mengusir buaya saat muncul di permukaan.
"Sering marahin saya katanya mereka harus diberi makan biar tidak menganggu. Sering dikasih makan anjing," ujar Mustadi, seperti dikutip Tribunnews.com dari Bangkapos.com.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Bangkapos.com/Bryan Bimantoro, Kompas.com/Heru Dahnur)