Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Horor Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Banten: Minum Obat Aborsi Nyaris Mati

Buntut dari kasus pencabulan tersebut sejumlah warga merusak salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Editor: willy Widianto
zoom-in Kisah Horor Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Banten: Minum Obat Aborsi Nyaris Mati
Tribun Banten/Engkos Kosasih
Buntut dari kasus pencabulan yang dilakukan pimpinan Ponpes sejumlah warga merusak salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten pada Minggu (1/12/2024). Warga juga merusak rumah ustaz berinisial K (42) dan membakar gazebo di lingkungan pondok pesantren. 

Laporan Wartawan Tribun Banten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Santriwati berinisial SL (16), diduga menjadi korban nafsu birahi oknum pimpinan pesantren di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Baca juga: Tanggapan Fadly Faisal soal Aisar Khaled yang Mulai Terang-terangan Dekati Fuji

SL yang merupakan santriwati di pondok pesantren milik oknum ustaz berinisial K (42) telah digauli sebanyak 3 kali hingga hamil. SL mengatakan, pada Juli 2023 dia mau diberikan pengobatan oleh K di dalam ruangannya.

Namun K melakukan perbuatan tak terpuji, hingga terjadilah perbuatan layaknya suami istri.

"Yang pertama dan kedua (Digauli) pakai kondom (Pengaman) yang ketiga enggak, hingga saya hamil," kata SL kepada wartawan di kediamannya, Selasa(3/12/2024).

SL mengaku awalnya tidak mengetahui, bahwa dia telah mengandung anaknya K.

Saat itu K tiba-tiba meminta air seni(urine) dirinya.

Berita Rekomendasi

"Saya tanya air kencing itu untuk apa, katanya bukan untuk apa-apa. Mungkin mau di tespek (Cek kehamilan) kali," katanya.

Baca juga: Transaksi Judi Online Kerap Melalui Pulsa, Meutya Hafid Minta Operator Seluler Perketat Pengawasan

Selang beberapa hari, SL diminta untuk meminum obat yang diduga sebagai obat aborsi.

Obat tersebut disimpan di bawah lidah dan dimasukan ke vagina.

"Pelaku bilangnya itu obat untuk pelancar haid, terus saya diminta pakai softex (Pembalut) oleh pelaku, saya nurut pakai softex dan saya meminum obat itu, disuruh minum pakai Sprite," ujarnya.

Warga Kecamatan Binuang itu kemudian menanyakan dirinya kenapa? Kemudian pelaku menceritakan bahwa SL telah hamil.

Baca juga: Masih Bisa Rujuk dengan Idham Mase, Catherine Wilson: Yang Penting Dua-duanya Bahagia

"Akhirnya saya kecewa dan nangis. Kata si pelaku, tenang neng dosa mah enggak ditanggung sama si eneng," ungkapnya.

Menurut SL, setelah meminum obat itu dia tidak merasakan adanya tanda-tanda keguguran. Hingga akhirnya, K memanggil terapis atau dukun pijat untuk memijat dirinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas