50 Warga Positif Covid-19, Perumahan Taman Manggis Indah Depok Terapkan Micro Lockdown
Ketua Satgas RW 014 Perumahan Taman Manggis Indah, Aryo mengungkapkan bahwa wilayahnya terjadi peningkatan jumlah warga yang positif Covid
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Satu perumahan di Kecamatan Cilodong, Depok, menerapkan micro-lockdown atau menutup sejumlah akses dikarenakan angka warga yang positif Covid-19 terus bertambah.
Ketua Satgas RW 014 Perumahan Taman Manggis Indah, Aryo mengungkapkan bahwa wilayahnya terjadi peningkatan jumlah warga yang positif Covid-19.
Bahkah, dari jumlah 6 RT, keseluruhnya masuk ke dalam zona orange hingga merah. Atau warga yang positif Corona dan menjalani isolasi mandiri antara antara 3 bahkan lebih dari 5 rumah setiap RT-nya.
Baca juga: Menko Luhut Ditunjuk Jadi Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali
Sehingga, tidak ada zona hijau di wilayah RW 014 tersebut.
"Untuk warga seluruhnya yang terdata di kami ada kurang lebih 50 orang dengan 2 orang kasus meninggal dunia. Rata kasus semuanya dari warga yang masih aktif bekerja diluar dan membawanya ke rumah sehingga menjadi cluster rumah," kata Aryo kepada Tribunnews, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Santer Isu Pemberlakuan PPKM Darurat, Ini Penjelasan Jubir Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Aryo menambahakan, pihaknya terus berupaya agar penularan di wilayahnya bisa di cegah. Salah satunya dengan melakukam penyemprotan disinfektan secara mandiri secara rutin untuk seluruh lingkungan, serta membentuk tim pemantau untuk warga yg sedang melakukan isolasi mandiri.
Karena, kata Aryo, di Puskesmas setempat sedang menangani lonjakan kasus.
"Maka tim ini khusus membantu menenangkan warga sampai ada komunikasi dengan pihak puskesmas, dan membantu pengawasan kesehatan warga yang isolasi mandiri. Kami juga menyiapkan 2 tabung oksigen dan beberapa peralatan untuk pertolongan pertama saat kejadian emergency jika dibutuhkan seperti oxymeter, alat apd, peralatan medis lainnya," ungkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga mengimbau kepada warga untuk mengurangi kegiatan di luar rumah serta membatasi tamu yang masuk ke wilayahnya.
"Kami memberlakukan mikro lockdown artinya ada beberapa wilayah yang aksesnya kami tutup karena selain untuk mengurangi mobilitas warga luar yang masuk kedalam juga memberikan peringatan seperti ojek online dan pengantar paker serta makanan untuk hati-hati karena kami khawatir jika tidak beritanda maka akan sembarang orang luar mengantar sementara di wilayah tersebut sedang banyak yang isolasi mandiri," paparnya.
Untuk menangani kasus lonjakan di wilayahmya, Aryo berharap Satgas Kota Depok bisa menerjunkan 1 tim tenaga kesehatan yang dapat melakukan pengecakan massal dan memantau kondisi warga-warga yang sedang menjalankan isolasi mandiri.
Pasalnya, ia khawatir jika tidak dilakukan pengecekan awal maka warga yang terpapar dan positif Covid-19 tanpa gejala beraktivitas keluar rumah dan kontak dengan warga lain. Sehingga, mengakibatkan lonajakan kasus di wilayahnya semakin besar.
"Serta kami mohon dibantu untuk mensupprot keamanan satgas RW di wilayah kami seperti kelengkapan APD serta bantuan vitamin dan kebutuhan lainnya kepada warga yang isolasi mandiri itu. Karena kami sampai saat ini masih mengandalkan swadaya masyarakat," harapnya.
Sekadar informasi, melansir data dari ccc-19.depok.go.id, jumlah pasien terkonfirmasi positif hingga hari ini sudah mencapai angka 60.459 orang, dengan kasus aktif sebanyak 8.426, pasien sembuh 50.963 orang, dan meninggal dunia 1.070 orang.