Hilang 3 Hari Lalu, Gadis Rantau Ditemukan Mengapung di Sungai Berjarak 300 Meter dari Rumahnya
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum pada mayat lalu memakamkannya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Stanislaus Sene
TRIBUNNEWS.COM, RANTAU - Pihak kepolisian menyampaikan fakta baru terkait penemuan mayat gadis DS (13) yang ditemukan mengapung di sungai, Jumat, (02/07/2021).
Aparat Polsek Binuang mengungkap, sebelum jenazah ditemukan oleh tim relawan gabungan ternyata dikabarkan hilang oleh pihak keluarga.
Kanit Reskrim Polsek Binuang, IPDA Sunardi membenarkan informasi tersebut.
Korban, sempat dikabarkan hilang dari rumah oleh pihak keluarga sejak Rabu, (30/06/2021) siang.
Lalu, tim relawan yang menerima informasi ini terjun melakukan pencarian sejak pagi hari pada Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Gara-gara Dompet Milik Anaknya Hilang, Pria di Padang Tega Tikam Teman Sendiri hingga Tewas
"DS lalu ditemukan tim relawan sekitar pukul 15.50 WITA, dalam kondisi mengambang di sungai yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Kurang lebih 300 meter samping belakang rumahnya," jelasnya.
IPDA Sunardi mengatakan bahwa DS yang merupakan perempuan asal warga kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang dan ditemukan meninggal dunia di sungai tepatnya di Ray 1 Cempaka Kelurahan Raya Belanti Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin.
Sunardi mengatakan berdasarkan hasil keterangan saksi Pahrudin (35) yang juga selaku ketua RT 12 dan Kursani (45) warga cempaka RT 12 Kelurahan Raya Belanti bahwa pada hari rabu tanggal 30 Juni 2021 sekitar jam 15.00 WITA DS (14) meninggalkan rumah.
"Kemudian orang tua korban meminta bantuan kepada para tetangga sekitar untuk mencari keberadaan DS yang tidak pulang, terangnya.
Ia mengatakan setelah dilakukan pencarian oleh para tetangga dan tim relawan Binuang, tepatnya pada hari Kamis 1/7/21 sekitar jam 16.00 WITA, akhirnya DS ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sungai Ray 1 Cempaka RT 12 Kelurahan Raya Belanti Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin.
"Tepatnya kurang lebih 300 meter dari rumah korban, ungkapnya.
Lebih lanjut IPDA Sunardi mengatakan pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum dan sudah menerima dengan keadaan tersebut.
Selanjutnya pihak keluarga akan melakukan pemakaman langsung pada malam hari itu juga.