VIRAL Tukang Ojek Rawat Belasan Anak Pecandu Lem dan Narkoba di Papua, Ini Kisah Lengkapnya
Viral kisah Pak Amos, tukang ojek yang merawat belasan anak pecandu lem dan narkoba di Papua, begini kisah lengkapnya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kisah seorang tukang ojek bernama Amos Yeninar yang membangun panti rehabilitasi untuk anak-anak pecandu lem aibon dan narkoba di Papua, viral di media sosial.
Cerita tersebut pertama kali terungkap setelah dibagikan oleh akun Twitter @firashabrina pada Selasa (6/7/2021) lalu.
Dalam postingannya, akun @firashabrina menceritakan Pak Amos merawat sekitar 20 anak terlantar di Nabire dengan biaya sendiri.
Bahkan, panti rehabilitasi yang masih kontrak itu, sempat mengalami kebakaran.
Baca juga: VIRAL Video Badut Tiduran di Pinggir Jalan, Ternyata Sedang Sakit karena Kelelahan, Ini Kisahnya
Kendati demikian, Amos tetap teguh merawat anak-anak Nabire dan membantu mereka agar tidak menjadi pecandu lagi.
Akun @fitashabrina juga menyebut, Pak Amos pernah divonis dokter hidupnya tidak akan lama lagi.
Mimpinya saat ini hanya ingin bisa membangun panti rehabilitasi yang lebih banyak.
Tujuannya untuk menyelamatkan lebih banyak anak-anak telantar kecanduan supaya mereka bisa lebih sehat dan bahagia.
"Mimpinya skrg cuma bisa bangun panti rehab yang lebih layak, buat nyelametin lebih banyak anak-anak terlantar kecanduan supaya lebih sehat dan bahagia," tulis akun @firashabrina dalam postingan tersebut.
Sontak, postingan tersebut langsung menjadi viral dan mendapat banyak pujian dari warganet.
Hingga Jumat (9/7/2021), postingan tersebut telah dikomentari lebih dari 600 kali dan mendapat lebih dari 22 ribu retweet.
Postingan tersebut juga disukai lebih dari 61 ribu kali dari warganet di jagat Twitter.
Baca juga: VIRAL Seorang Nenek Cari Nafkah Pakai Kostum Badut hingga Malam Hari, Ternyata Suaminya Lumpuh
Banyak dari warganet yang mengapresiasi kebaikannya dan mendoakan agar selalu sehat hingga berumur panjang.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, sosok tukang ojek bernama Amos Yeninar ini membenarkan kisahnya.