VIRAL Video Aksi Pencurian Boneka Pocong di Alun-alun Lamongan, Motif Pelaku Masih Misteri
Video aksi pencurian boneka pocong yang berada di Alun-alun Lamongan, Jawa Timur, viral. Hingga kini motif pelaku masih misteri.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Video aksi pencurian boneka pocong yang berada di Alun-alun Lamongan, Jawa Timur, viral.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman awalnya berasal dari kamera CCTV milik Dinas Perhubungan Lamongan.
Kemudian diunggah ulang oleh sejumlah akun Instagram, seperti @lamongan.update.
Sedangkan lokasi kejadian berada di kawasan alun-alun Kabupaten Lamongan pada Jumat (9/7/2021) sekitar pukul 00.55 WIB.
Terlihat dari kejauhan ada dua orang yang mengendarai sebuah motor.
Baca juga: Viral Kisah Pengantar Makanan Harus Kuliah Online Sambil Kerja, Ungkap Alasan dan Cara Membagi Waktu
Mereka kemudian menepi dan selanjutnya membawa boneka pocong yang berada di trotoar.
Kemudian keduanya langsung tancap gas meninggalkan lokasi.
Hingga Sabtu (10/7/2021), video telah ditonton sebanyak 19 ribu kali dan menuai komentar beragam dari warganet.
Motif masih misteri
Kasatlantas Polres Lamongan, AKP Fybrien Senja Indah Lestari, membenarkan hilangnya manekin atau boneka pocong ini.
Polisi hingga kini belum mengetahui identitas dan motif pelaku melakukan aksinya.
Ia mengungkapkan, sebenarnya keberadaan sebanyak 3 manekin pocong di pojok barat dekat wahana bianglala di Alun-alun Lamongan untuk sarana edukasi pada warga.
Sedangkan tujuannya bukan untuk menakut-nakuti.
Pocong-pocong dan keranda yang seolah nongkrong dan mencari teman baru itu sengaja dipasang oleh Polres Lamongan untuk mengkampanyekan betapa bahayanya Covid-19.
"Jadi Ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi ini untuk menyadarkan masyarakat, karena kondisi pandemi saat ini masih ada dan begitu besar bahayanya, " ungkap Fybrien, Jumat, dikutip dari Suryamalang.com.
Baca juga: VIRAL Tukang Ojek Rawat Belasan Anak Pecandu Lem dan Narkoba di Papua, Ini Kisah Lengkapnya
Keberadaan pocong-pocong tersebut, menuruy Fybrien, ibarat sebuah cerminan bahwa Covid-19 dapat merenggut nyawa seseorang yang tidak waspada dan abai terhadap protokol kesehatan (prokes).
Fybrien berharap, keberadaan 3 pocong di Alun-alun Lamongan tersebut bisa menjadi sarana kampanye yang efektif dan membuat masyarakat sadar betapa pentingnya prokes untuk mencegah penularan Covid -19.
"Ini sebagai pengingat saja, agar masyarakat sadar untuk menaati prokes dan peraturan selama PPKM Darurat dan di sini kan dekat pasar, sehingga bisa dilihat banyak orang."
"Semoga masyarakat sadar, taati prokes, jangan berkerumun. Lha ini malah ada yang nyuri, " katanya.
Sempat viral sebelumnya
Sebelum aksi pencurian terjadi, keberadaan boneka pocong di Alun-alun Lamongan sudah viral sebelumnya.
Ini berawal tersebarnya sebuah unggahan foto yang menampilkan spanduk dan beberapa patung pocong dilokasi tersebut.
Dalam unggahan itu, terlihat spanduk besar berwarna hitam memuat gambar pocung dan bertuliskan:
"61.140 ORANG MENINGGAL KARENA COVID-19 DI INDONESIA. MAU GABUNG?????"
Tampak juga tiga patung pocong beserta kerandanya dipasang di depan spanduk itu.
Disatu keranda bertuliskan, "MATI KARENA CORONA".
Salah satu pengunggah foto tersebut adalah akun @berita_lamongan, Kamis (8/7/2021) lalu.
Baca juga: VIRAL Video Pemotor Freestyle Terjatuh Tabrak Mobil di Makassar, Pelaku Kena Tilang di Rumahnya
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana, membenarkan isi unggahan tersebut.
"Betul, di alun-alun Lamongan. Kami (Polres) yang masang," dikutip, dari Kompas.com.
Menurutnya, pemasangan spanduk dan patung pocong itu sebagai bentuk edukasi dan mengingatkan masyarakat bahwa situasi saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Tak hanya itu, pihaknya juga bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan stakeholder lain untuk menyampaikan edukasi ini sesuai bidang masing-masing.
"Ini kan sebenarnya untuk menyampaikan kepada warga bahwa kondisinya emang seperti ini," jelas dia.
"Kecuali kalau memang situasi saat ini lagi bagus kita pakai langkah lain. Tidak hanya sekali ini saja, sebelum-sebelumnya kita lakukan di simpang-samping jalan. Di daerah lain juga ada," sambungnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(SuryaMalang.com/Hanif Manshuri)(Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh)