Krisis Kantong Jenazah, Tim Pemulasaran Lembang Membungkus Jenazah Pasien Covid Pakai Plastik
tingkat kematian pasien Covid-19 di wilayah Lembang yang tengah menjalani isolasi mandiri sangat tinggi,
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG BARAT - Tim Disinfektan dan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpaksa harus membungkus jenazah pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri menggunakan plastik bening.
Hal itu karena selama ini mereka sudah kesulitan mencari kantong jenazah yang biasa digunakan petugas saat melakukan pemulasaraan sebelum memakamkan jenazah Covid-19 tersebut.
Relawan Tim Disinfektan dan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Lembang, July Heryanto, mengatakan, selain dihadapkan pada kelangkaan obat-obat terapi Covid-19 ditambah oksigen yang kian sulit didapat, stok kantong jenazah pasien Covid-19 di Lembang juga sudah habis.
Baca juga: Maling HP Tergoda Kemolekan Ibu Muda Saat Beraksi, Pelaku Lari Tanpa Busana Setelah Teperdaya Korban
"Terakhir enam hari ke belakang kantong jenazah dipakai warga di sini. Kami mencari ke puskesmas juga tidak ada, dengan bahasa kosong," ujar July kepada wartawan di Lembang, KBB, Rabu (13/7/2021).
Nyaris setiap hari, kata dia, tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Lembang menerima laporan serta mengurus pemakaman jenazah yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: Sudah 90 Persen, Rumah Impian Amanda Manopo Segera Terwujud, sang Manajer: Awal Agustus Udah Kelar
Ia mengatakan, tingkat kematian pasien Covid-19 di wilayah Lembang yang tengah menjalani isolasi mandiri sangat tinggi, bahkan dalam sehari, ada sekitar 2-3 orang meninggal.
"Tinggi sekali, beberapa jenazah terpaksa dibungkus trash bag," katanya.
Selain krisis kantong jenazah, pihaknya juga membutuhkan perlengkapan lainnya untuk memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia baik yang tengah melakukan isolasi mandiri ataupun dalam perawatan pihak rumah sakit.
Baca juga: Video Viral Wanita di Bekasi Tertangkap Basah Buang Mayat Bayinya, Ini Sederet Pengakuan Pelaku
Perlengkapan tersebut, kata dia, di antaranya alat pelindung diri (APD), sarung tangan karet dan masker agar selama bertugas merasa tenang aman dan nyaman.
"Agar proses pemakaman berjalan dengan prosedur Covid-19 kami membutuhkan peralatan yang lengkap. Untuk masker sebetulnya banyak yang menyumbang tapi cepat habisnya," ucap July.
Selain memakamkan warga lokal, pihaknya juga menerima kiriman jenazah Covid-19 dari luar daerah dan memiliki riwayat pernah hidup atau tinggal di Lembang.
Menurutnya, jika kondisi ini terus berlangsung, pihaknya mengaku bakal kewalahan untuk menguburkan jenazah Covid-19 seiring meningkatnya kematian pasien konfirmasi positif.
"Soalnya dalam menjalankan tugas, kami wajib dilengkapi alat pelindung diri, butuh sebanyak-banyaknya karena perlengkapan ini sangat dibutuhkan," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Krisis Kantong Jenazah, Tim Pamulasaran Lembang Terpaksa Membungkus Mayat Pasien Covid Gunakan Ini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.