Cerita Korban Selamat Tragedi 14 Kapal Tenggelam, Dihantam Ombak & Petir, 11 Jam Terombang-ambing
Seorang korban selamat dalam tragedi 14 kapal tenggelam menceritakan kisahnya. Korban sempat terombang-ambing selama 11 jam.
Editor: Miftah

Saat itu, ombak di laut masih cukup besar.
Sambil memegang tali-tali kapal, Anto bersama rekan-rekannya sempat menunggu kapal penolong.
Namun, beberapa jam berlalu, kapal tak kunjung datang.
“Tak mampu lagi,” kata Anto menirukan suara satu di antara rekannya malam itu.
“Kalau tak mampu lepas saja. Kita pasrah kepada Tuhan,” jawab Anto.
Sudah ada dua kapal yang melewati Anto.
Namun, awak kapal tersebut tidak melihatnya.
“Ada 2 kapal lewat. Saya melambai, tidak ada respons,” jelas Anto.
Dengan menggunakan baju pelampung, Anto mengapung di lautan selama sekitar 11 jam.
Keesokan harinya, Rabu 14 Juli 2021 pagi WIB, sekitar pukul 07.00 WIB, Anto diselamatkan oleh awak kapal dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.
“Kami melambai. Nafas sudah hampir habis,” ucapnya.
Rahmat Dani (18), warga Kabupaten Kubu Raya (KKR) adalah satu di antara korban kecelakaan kapal di perairan wilayah Kalbar yang hingga Jumat 16 Juli 2021 belum ketemukan.
Dia bersama rekannya sembilan ABK Kapal Nelayan KM Kawan Lama yang diketahui mencari ikan di perairan Kalbar sekitar Pulau Datok, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.
Madi, orangtua Rahmat menuturkan dirinya mendapatkan informasi anaknya melaut untuk mencari ikan di sekitar wilayah Kecamatan Sui Kunyit, Mempawah.