Pemotongan Hewan Kurban di 'Desa Miliarder' Indramayu Dilakukan 2 Hari
Banyaknya jumlah hewan yang kurban tersebut, kemungkinan besar menjadi yang terbanyak di Kabupaten Indramayu pada tahun ini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Jumlah hewan kurban di Desa Sukaurip Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang melonjak bikin panitia kewalahan.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Ikhlas Sukaurip, Maftuhin mengatakan, panitia pun berinisiatif untuk melakukan proses pemotongan hewan selama dua hari.
"Karena banyak, kami juga bagi dalam dua hari untuk pemotongan, hari ini dan besok," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (21/7/2021).
Maftuhin menyampaikan, pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, total ada sebanyak 23 ekor sapi dan 35 ekor kambing yang dikurbankan di Desa Sukaurip.
Jumlah tersebut meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya, yakni hanya ada 13 ekor untuk sapi dan 24 ekor untuk kambing.
Baca juga: Perdana Kurban Sapi, Vinessa Inez Ingin Berbagi Ditengah Kesusahan Pandemi Covid-19
Banyaknya jumlah hewan yang kurban tersebut, kemungkinan besar, kata Maftuhin menjadi yang terbanyak di Kabupaten Indramayu pada tahun ini.
Ia juga tidak memungkiri dampak pembebasan lahan karena terdampak Pembangunan Proyek Petrochemical Complex Jabar di Kabupaten Indramayu turut mempengaruhi.
Karena hal tersebut, desa setempat juga dijuluki dengan sebutan desa miliader.
Hanya saja, disampaikan Maftuhin, tidak semua hewan kurban tersebut disumbang oleh warga yang terdampak pembebasan lahan.
Ada juga hewan yang disumbang oleh warga yang tidak terdampak pembebasan lahan.
Walau jumlah hewan yang dikurbankan pada tahun ini meningkat drastis, akan tetapi protokol kesehatan tetap diterapkan dengan ketat.
Warga pun diminta untuk tidak mendekat untuk ikut menyaksikan pemotongan hewan.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, tidak ada masyarakat yang berada di areal lokasi pemotongan hewan.
Di sana hanya ada panitia yang bertugas, mereka juga mengenakan kaos biru muda untuk membedakan mana panitia dan masyarakat.
Saat bertugas pun, para panitia tampak selalu mengenakan masker.
Jika ada masyarakat yang melihat proses pemotongan, panitia langsung memberikan edukasi untuk kembali pulang agar tidak terjadi kerumunan mengingat, pendemi Covid-19 masih melanda Kabupaten Indramayu sampai dengan saat ini.
"Alhamdulillah untuk prokes selalu kami kedepankan demi mencegah penularan Covid-19," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Warga Desa Miliarder Ramai-ramai Kurban, Panitia Sampai Kewalahan, Gelar Penyembelihan 2 Hari