Membina Petani Agar Melek Digital, Cherish Diharapkan Mampu Lahirkan Ide-ide Baru
Penting untuk membina petani agar “melek” digital sehingga dapat menghindari jeratan tengkulak.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Tak sedikit petani masih jadi korban jeratan tengkulak. Makanya penting untuk membina petani agar “melek” digital sehingga dapat menghindari jeratan tersebut. Namun, bagaimana caranya?
Apa saja kiat untuk membangun kemitraan dan menjalankan program pemberdayaan masyarakat di masa pandemi seperti sekarang?
Semua itu dikupas tuntas dalam acara webinar nasional bertajuk “Cherish Partnership during Pandemic to Achieve Sustainable Development Goals” yang berlangsung secara daring pada Kamis (15/7).
Acara tersebut dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
”Kami mengharapkan kolaborasi dan aksi melalui Program Cherish ini mampu melahirkan ide-ide baru. Kita tidak bisa lagi mengandalkan ide sama dan ide lama,” katanya.
Baca juga: Siaran Digital TV MNC Sudah Tayang di 13 Kota Tanah Air
Baca juga: Digitalisasi Sekolah, Pemerintah Anggarkan Rp 1,3 Triliun untuk Pengadaan 190 Ribu Laptop
Sebagai contoh, melalui Program Cherish ini, para petani juga dilatih pemasaran secara digital.
Cherish merupakan kependekan dari Chevron untuk Riau Sehat Sejahtera.
Ini merupakan program pengembangan masyarakat (CSR) yang dijalankan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) di Riau sejak tahun 2020 lalu.
Program tersebut didesain untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak pandemi COVID-19 yang sekaligus dapat membantu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca juga: Transaksi Cashless QRIS Naik 4 Kali Lipat, Bank Mandiri Genjot Perbankan Digital
“Melalui program Cherish ini, Chevron ingin berkontribusi dan bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi dan preventif kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh mitra pelaksana program dan intansi pemerintah terkait baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota atas kerja sama dan dukungannya selama pelaksanaan program,” kata VP Corporate Affairs PT CPI Sukamto Tamrin, Kamis (22/7/2021).
Dikatakannya kerja sama multipihak yang memiliki komitmen sama, lanjut dia, menjadi kunci sukses pelaksanaan program.
Pendanaan Program Cherish langsung berasal dari Korporasi Chevron melalui mekanisme sole cost.
Program Cherish meliputi tiga kegiatan utama yakni Program Ketahanan Pangan; Hybrid Health melalui pemberdayaan kelurahan siaga COVID-19 dan penyediaan sarana-prasarana sanitasi; dan Pembangunan Sumur Air Bersih.
Dalam pelaksanaan program, PT CPI bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM Unri), LPPM Universitas Muhammadiyah Riau, Center for Entrepreneurship and Third Sector Universitas Trisakti (CECT Trisakti), dan Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI).
Perwakilan dari lembaga-lembaga itu memaparkan pengalaman mereka dalam menjalankan Program Cherish, bersama dengan Pinto Budi Bowo Laksono selaku Manager Social Performance PT CPI.
”Industri hulu migas turut memberikan manfaat kepada masyarakat melalui program- program pengembangan masyarakatnya.
Kami mengapresiasi komitmen PT CPI yang tetap menjalankan program-programnya meski kontraknya di Wilayah Kerja Rokan akan berakhir dalam waktu dekat,” ungkap Rudi Satwiko selaku Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas.
Untuk Program Ketahanan Pangan, bantuan diberikan kepada 20 kelompok tani (Poktan) dari enam kabupaten/kota di sekitar area operasi PT CPI di Riau, yakni Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Pekanbaru. Program ini bertujuan mendukung program pemerintah, khususnya sektor pertanian rakyat, dan memperkuat kestabilan penyediaan pangan.
LPPM Unri melaksanakan kegiatan verifikasi, penyaluran bantuan, dan pendampingan kepada setiap Poktan yang terpilih. LPPM Unri memverifikasi dan memilih Poktan berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota setempat.
Sedangkan CECT Trisakti berperan memberikan pelatihan pemasaran secara digital kepada seluruh Poktan terpilih, termasuk peluncuran situs web PetaniRiau.id. Para petani didampingi untuk belajar tentang branding, promosi yang menarik, dan pemilihan platform yang tepat.
Untuk Pembentukan Kelurahan Siaga COVID-19 dan pembagian sarana-prasarana sanitasi, PT CPI bekerja sama dengan YKMI untuk pelaksanaan di enam kelurahan/ desa di Pekanbaru dan Bengkalis. Sementara untuk Pembangunan Sumur Air Bersih di Kabupaten Rohil, Kampar, dan Siak, PT CPI bermitra dengan LPPM Universitas Muhammadiyah Riau.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.