Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

20 Gajah Liar Mengamuk Hacurkan Kebun di Pidie, Petani Tak Berdaya

Binatang besar itu menghancurkan tanaman, terutama pohon pinang muda maupun telah berbuah di dalam kebun petani

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in 20 Gajah Liar Mengamuk Hacurkan Kebun di Pidie, Petani Tak Berdaya
FOR SERAMBINEWS.COM
Pohon pinang tumbang dihancurkan kawanan gajah di kebun warga di Kecamatan Keumala, Pidie, Sabtu (24/7/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, ACEH  - Tanaman produktif di kebun warga di Gampong Tunong, Kecamatan Keumala, Pidie, Provinsi NAD dihancurkan kawanan gajah, Sabtu (24/7/2021).

Tak kurang 20 satwa dilindungi itu telah tiga hari bertahan di kebun warga dengan menumbangkan puluhan pohon pinang muda dan telah berbuah.

Amukan gajah liar itu menyebabkan petani merugi, lantaran tidak bisa lagi memanen pohon pinang yang selama ini dipanen.

Camat Keumala Fakhruddin SSos, kepada Serambi, Minggu (25/7/2021) mengatakan, kedatangan kembali kawanan gajah berjumlah 20 ekor sangat meresahkan petani kebun.

Binatang besar itu menghancurkan tanaman, terutama pohon pinang muda maupun telah berbuah di dalam kebun petani.

Padahal, selama ini hasil dari panen pinang mampu mendongkrak ekonomi warga pedalaman.

Baca juga: Haris Pertama Launching Buku Mendobrak Kebuntuan Gerakan Pemuda Pasca Reformasi

Tapi, sekarang puluhan pohon pinang itu telah dirobohkan satwa dilindungi tersebut.

Berita Rekomendasi

"Kawanan gajah yang mengobrak-abrik kebun, petani bahu-membahu menghalau kawanan gajah, baik pada malam dan siang hari dengan membakar petasan.

Tapi, binatang itu belum mau bergerak meninggalkan kebun," jelasnya.

Menurutnya, pada Juli 2021, kawanan gajah liar telah dua kali menyerang perkebunan warga, dengan lokasi berpindah-pindah di kawasan Keumala.

Petani sudah sangat lelah dengan kawanan gajah yang silih berganti mengganggu tanaman di dalam kebun.

Sebab, sebut Fakhruddin, meski kawanan gajah dihalau ke dalam hutan, tapi binatang tersebut kembali lagi ke Keumala.

"Petani penuh resiko mengusir kawanan gajah dengan membakar marcon, lebih-lebih pada malam hari.

Tapi, mau tidak mau pengusiran gajah harus dilancarkan, guna menyelamatkan tanaman produktif di dalam kebun," jelasnya.

Tidak Dilaporkan

Kepala Resort BKSDA Aceh berkantor di Sigli, Abdullah, yang dihubungi Serambi, Minggu (25/7/2021) malam, mengungkapkan, resort belum menerima laporan terhadap kawanan gajah di Keumala.

"Biasanya penangaman gajah di Keumala dan Mila ditangani CRU Mila. Saya menerima informasi CRU masih melakukan penggiringan gajah," jelasnya.

Ia menyebutkan, petugas Resosrt BKSDA Aceh berkantor di Sigli, untuk tahun 2021 telah dua kali melakukan penggiringan gajah di kawasan hutan Mampre, Kecamatan Tiro dan Paya Guci, Kecamatan Tangse.

Menurutnya, jumlah gajah di Kecamatan Tiro 20 ekor dan Tangse 40 ekor.

Kawanan gajah liar itu akan kembali lagi ke kebun warga setelah dihalau.

Sebab, habitat gajah di dalam hutan belantara telah terganggu.

"Sebenarnya gajah yang masuk ke kebun warga adalah gajah yang sama," jelasnya.

Ketua CRU Mila, Kausar, kepada Serambi, kemarin, menjelaskan, CRU telah menghalau gajah sejak hari kedua Hari Raya Idul Adha 1442 H.

Saat ini, kawanan gajah masih bertahan di kawasan Keumala Dalam dan Cot Seutui, Kecamatan Keumala. (naz)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul 20 Ekor Gajah Rusak Kebun di Keumala, https://aceh.tribunnews.com/2021/07/26/20-ekor-gajah-rusak-kebun-di-keumala.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas