Laporan Waetawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat setiap hari terdapat 8,3 ton plastik mengalir ke Teluk Jakarta. 

Peneliti LIPI Intan Suci Nurhati menuturkan, jika dilihat, produk plastik merupakan sampah yang persentasi paling tinggi dibanding sampah kayu dan lainnya.

Menurutnya, diperlukan produk kemasan daur ulang untuk menciptakan lingkungan hijau.

Hal itu juga menunjukkan perlu intervensi baik kerjasama swasta maupun masyarakat.

"Selain sampah plastik yang mencemari laut, ada sunscreen yang membunuh terumbu karang.

Sunscreen berdampak ke karang dan lumba-lumba, itu tidak terpikir. Ingin melindungi dari matahari malah terdampak ke lumba-lumba," ujar Intan dalam webinar, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Arya Saloka Kenakan Jersey Hijau Bertuliskan Rondo, Ternyata Ini Artinya

Menurut laporan Nielsen kesadaran konsumen terhadap tanggung jawab lingkungan cukup tinggi di kalangan anak muda yakni milenial (85 persen) dan gen Z (80 persen).

Brand General Manager, Garnier Indonesia, Pandu Brodjonegoro mengatakan Garnier sebagai produsen kecantikan internasional sangat memperhatikan ini. 

Garnier bertanggungjawab untuk produk kecantikan yang diproduksi, konsumen yang menggunakan, dan bagaimana setelah produk digunakan agar tetap ramah lingkungan.

"Kami memiliki tanggungjawab ke masyarakat. Kami kampanye one green step. Kampanye pengejawantahan dari langkah kecil hijau yang bisa dilakukan seluruh elemen masyarakat agar berkontribusi terhadap lingkungan hijau," kata Pandu.

Menurut Pandu, kampanye one green step adalah salah satu upaya yang dilakukan Garnier untuk mengedukasi dan mengajak konsumen secara luas agar bijak menggunakan plastik.

“Kami menargetkan 50 ton plastik didaur ulang secara tahunan.

Sangat besar harapan kami agar konsumen melakukan one green step. Karena kondisi sampah plastik mengkhawatirkan," tutupnya.