Cerita Wakil Bupati Mamuju Saat Gempa Bumi Sulbar 2021, Jadi Relawan Sekaligus Pengungsi
Ado teringat dengan gempa bumi yang terjadi di Palu dan berlanjut dengan adanya tsunami.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa bumi M 6,2 mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) silam.
Gempa tersebut menimbulkan hilangnya nyawa ratusan hingga ribuan orang lainnya terluka.
Belum lagi korban materi lainnya.
Wakil Bupati Mamuju Ado Mas'ud menceritakan pengalamannya saat gempa terjadi tujuh bulan silam dalam peluncuran portal ke-53 Tribun Network yakni Tribun-Sulbar.com, Kamis (28/7/2021).
Kala itu, Ado belum dilantik sebagai Wakil Bupati Mamuju.
Sehingga dia menceritakan sempat berperan sebagai pengungsi sekaligus relawan ketika gempa terjadi.
"Saat itu saya berada di Mamuju bersama keluarga dan saat itu memang benar kami belum dilantik, sehingga kami berperan sebagai relawan sekaligus pengungsi," ujar Ado, kepada News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra selaku host webinar bertajuk 'Pemulihan Sulbar Pascagempa Bumi 2021', Kamis (28/7/2021).
Ado mengakui saat itu dirinya merasa kaget dan panik. Namun dia mengingat bahwa ketika itu dirinya berdoa agar gempa bumi itu tak menimbulkan tsunami.
Ado teringat dengan gempa bumi yang terjadi di Palu dan berlanjut dengan adanya tsunami.
"Secara manusiawi yang kita rasakan tentu adalah kaget dan panik, tentunya seraya kita berdoa bahwa semoga ini hanya gempa dan tidak berdampak pada tsunami dan likuifaksi seperti yang terjadi di Palu," kata Ado.
Pria berambut gondrong tersebut bukan tanpa alasan berdoa.
Saat itu, Ado mengatakan informasi sangat terbatas.
Bahkan BMKG belum merilis dimana pusat gempa dan berpotensi Tsunami atau tidak.
"Karena setelah jam 4 itu informasi sangat terbatas, semua padam. Informasi dari BMKG saat itu belum terilis, pusat gempanya dimana, gempa ini berpotensi tsunami atau tidak. Jadi memang saat itu kita semua dalam kondisi panik di Kabupaten Mamuju," ungkapnya.
Kediaman Ado sendiri tak luput dari kerusakan, hanya saja dia bersyukur karena kerusakan rumahnya tergolong ringan.
"Mengalami kerusakan tapi alhamdulillah kerusakannya ringan, klasifikasi ringan. Hanya pagar dan beberapa retak-retak," tandasnya.