Dianiaya Lalu Diasingkan, Pasien Covid-19 Ini Akhirnya Meninggal, Polres Toba Segera Bertindak
Warga tak rela ia menjalani isolasi mandiri di rumahnya, Salamat pun diseret dan dianiaya lalu diasingkan ke tempat
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM,TOBA -- Pasien Covid-19 di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Salamat Sianipar yang dianiaya oleh warga sekitar akhirnya meninggal dunia pada Minggu (1/8/2021).
Warga tak rela ia menjalani isolasi mandiri di rumahnya, Salamat pun diseret dan dianiaya lalu diasingkan ke tempat yang jauh dari kampung mereka.
Korban akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUP Adam Malik Medan.
Ada kabar, bahwa kematian korban bukan hanya karena Covid-19, tapi juga diduga karena trauma benturan dan hantaman benda tumpul yang dilakukan warga.
Sayangnya, saat kasus penganiayaan Selamat Sianipar mencuat kala itu, pemerintah daerah dan aparat penegak hukum mulanya terkesan melegitimasi tindak kekerasan yang dilakukan masyarakat.
Baca juga: Selamat Sianipar, Pasien Covid-19 yang Sempat Dianiaya Warga di Toba Meninggal di RSUP Adam Malik
Pemerintah daerah dan aparat kepolisian kompak menyebutkan, bahwa tindak kekerasan yang dilakukan warga itu semata-mata karena ingin mengamankan Salamat Sianipar, yang dituduh hendak menularkan Covid-19.
Setelah Salamat meninggal dunia, kini polisi di Toba mulai mengincar siapa-siapa saja yang sempat terlibat menganiaya korban.
Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar memastikan pihaknya akan mengusut kasus ini, terlebih keluarga korban sudah membuat laporan.
"Soal laporan sudah kami terima dan sedang diproses," kata Nelson, Senin (2/8/2021).
Nelson mengatakan, pihaknya saat ini sedang mendalami rekaman video penganiayaan Selamat Sianipar.
Baca juga: Soal Video Viral, Ibunda Adhisty Zara: Tak Ada yang Lebih Penting dari Keselamatan Mental Anakku
Penyidik ingin melihat orang-orang yang sempat menyeret dan memukuli korban.
Besar kemungkinan, akan ada tersangka dalam kasus ini, walaupun polisi menyebut sejauh ini belum ada satu pun warga yang ditetapkan bertanggungjawab atas kematian Selamat Sianipar.
"Yang membuat laporan adalah istrinya, dan belum ada penetapan tersangka," tuturnya.
Sementara itu, keluarga korban berharap warga Dusun Bulu Silape, Desa Pardomuan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba yang turut menganiaya Selamat Sianipar ditangkap dan dipenjarakan.