Kisah Tragis Pasutri dan Cucunya Jadi Korban Pembunuhan Berantai di Sintang, Siasat Pelaku Terungkap
Bermotif sakit hati, seorang pemuda berinisial RN (27) melakukan pembunuhan terhadap sepasang suami istri dan cucunya di Sintang, Kalimantan Barat.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Bermotif sakit hati, seorang pemuda berinisial RN (27) melakukan pembunuhan terhadap pasangan suami istri (pasutri) dan cucunya di Dusun Laman Natai, Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).
RN membunuh Sugiyono (56), Turyati (46), dan gadis cilik berusia 5 tahun bernama Afsyia Amila Putri.
Ketiganya dibunuh dengan menggunakan parang di areal kebun sawit.
Peristiwa tragis tersebut bermula saat RN berniat meminjam uang kepada Turyati, istri Sugiyono senilai Rp 5 juta, Senin (2/8/2021).
Tak disangka ternyata Turyati melontarkan perkataan yang membuat RN sakit hati dan timbul rasa dendam.
"Kau ini bah orang miskin, nanti balikin gimana, tanah tidak punya. Punya uang kalau lele laku," kata Kasatreskrim Polres Sintang, AKP Hoerrudin menirukan kata-kata Turyati, Jumat (6/8/2021).
Saat itu, RN belum mendapatkan uang pinjaman dari keluarga Sugiyono.
Kemudian, masih pada hari yang sama, sekitar pukul 18.30, Sugiyono bersama cucunya Afsya mendatangi rumah RN untuk mengajak pergi ke Kota Sintang.
Baca juga: Pembunuh Satu Keluarga di Sintang Itu Roboh Saat Melawan Polisi
Sugiyono pun mengatakan akan membantu niat RN untuk meminjam uang Rp 5 juta kepada Turyati.
Namun, RN malah meminjam uang Rp 200 ribu untuk berobat sekaligus minta tolong diantarkan ke rumah mantri menggunakan sepeda motor.
Ternyata itu hanya siasat RN untuk melancarkan perbuatannya menghabisi korban.
Tanpa rasa curiga, Sugiyono pun menyanggupinya dan meminjamkan uang Rp 200 ribu.
Sebelum berangkat berobat, RN ternyata sudah menyiapkan sebilah parang, tanpa sepengetahuan Sugiyono.
Malam itu, Sugiyono yang membonceng RN. Sementara cucunya berada di depan.
"Sebelum berangkat pelaku mengambil parang miliknya dan diselipkan dalam celana tanpa sepengetahuan Sugiyono," ujar AKP Hoerrudin.
Baca juga: FAKTA Pembunuhan Berantai di Sintang, Nenek hingga Cucu Ditemukan Tewas, Pelaku Berhasil Ditangkap
Saat tiba di rumah mantri, pintunya dalam keadaan tertutup.
Kemudian RN minta diantar ke rumah adik iparnya.
Dalam perjalanan di lahan sawit blok 4 ZZAB, RN meminta Sugiyono menghentikan sepeda motor.
Alasanya, ingin buang air kecil.
Setelah turun dari sepeda motor, RN mengeluarkan parang yang diselipkan dalam celana, lalu mengibaskannya ke arah Sugiyono.
"Pelaku pura-pura kencing. Terus tebas leher korban. Cucunya terkena tebasan juga di bagian leher saat korban (Sugiyono) sempat melawan," kata Hoerrudin.
Setelah menghabisi Sugiyono dan Afsyia, RN menggunakan sepeda motor korban untuk menjemput Turyati.
RN berbohong mengabarkan bahwa cucunya Afsya menangis dan minta dijemput.
Kemudian RN membawa Turyati berkeliling terlebih dulu dan membawa ke blok 4 ZZAB, tidak jauh dari jasad Sugiyono dan Afsyia.
Di sana RN menghabisi Turyati menggunakan parang yang sama.
Setelah melampiaskan rasa sakit hatinya, RN mengembalikan sepeda motor ke rumah korban.
Dalam perjalanan RN membuang parangnya di semak-semak.
Setibanya di rumah korban, RN memarkir sepeda motor di depan pintu masuk samping dan menyimpan kunci motor di belakang pintu masuk samping.
"Pelaku beristirahat sambil melihat situasi sekitar rumah agar benar-benar aman untuk pulang. Beberapa saat kemudian, RN pulang jalan kaki," kata Hoerrudin.
Jasad korban ditemukan
Warga pertama kali menemukan jenazah Turyati (46) pada Rabu 4 Agustus 2021.
Jasad Turyati ditemukan warga di kebun sawit dan di badannya terdapat bekas hantaman benda tajam.
Berdasarkan keterangan warga jasad Turyati ditemukan pada Rabu siang, sekitar pukul 12.00 WIB.
Lokasi penemuan sekitar 1 km dari rumahnya.
Saat ditemukan kondisinya dalam posisi telungkup dengan bercak darah di bagian wajah.
Berselang satu hari dari penemuan jasad Turyati, masyarakat kembali menemukan dua jasad lainnya.
Dua korban tersebut adalah suami Turyati, Sugiyono (56) dan cucunya Afsya.
Kedua korban ditemukan pada Kamis 5 Agustus 2021 pagi.
Baca juga: Niat Pinjam Uang Malah Dihina, Pria di Sintang Nekat Bunuh Kakek, Nenek dan Cucu di Kebun Sawit
Saat ditemukan jenazah Sugiyono dan cucunya berdempetan dan tidak jauh dari lokasi ditemukannya Turyati sehari sebelumnya.
Warga setempat memastikan ketiga jasad yang ditemukan di sekitaran kebun sawit itu merupakan satu keluarga yang terdiri dari suami istri serta cucunya.
Ada bekas bacokan sangat parah pada masing-masing korban ketika ditemukan.
Selain itu, ada 3 bekas hantaman benda tajam di bagian pipi dan leher Turyati.
Uang berhamburan
Berangkat dari penemuan jasad para korban, kepolisian pun bergerak cepat melakukan penyelidikan.
Saat memeriksa rumah korban, didapati ada uang berhamburan di lantai rumah.
Namun, tidak ada barang yang hilang.
Polisi yang menduga ketiganya merupakan korban pembunuhan, kemudian mengumpulkan keterangan serta putunjuk untuk memburu pelakunya.
Tidak butuh lama, RN pun ditangkap di Dusun Laman Natai, Kamis 5 Agustus 2021 malam.
RN diketahui merupakan warga Desa Solam Raya, hanya beda dusun dengan tiga korban.
Pelaku di Dusun Laman Natai sementara korban di Dusun Sokek.
Ditembak
Saat hendak ditangkap, pelaku sempat melakukan perlawanan, bahkan melarikan diri.
Anggota pun melepaskan tembakan ke arah kaki pelaku.
"Ngelawan dia, lari lagi tuh, kena timpak durian akhirnya (peluru timah)," ujar AKP Hoerrudin.
Menurutnya, korban dan pelaku memang saling kenal.
Bahkan pelaku RN memanggil Sugiono dengan sebutan bos.
"Korban sama pelaku saling kenal, pelaku pernah kerja bersama dengan korban. Bahkan pelaku memanggil korban (sugiyono) bos," kata AKP Hoerrudin.
Sosok korban
Sosok Sugiyanto dan Turyati dikenal baik dan supel oleh tetangganya.
Bahkan, rumah tangga mereka disebut harmonis. Setiap ada kegiatan desa, keduanya hadir bersama.
Pasutri ini, dikarunai dua orang anak, Vivi dan Erik.
Vivi sudah bekeluarga dan anaknya Afsya turut menjadi korban pembunuhan yang dilakukan RN.
Korban Afsya diketahui baru saja masuk TK Permata Ibu.
Sementara Erik, masih sekolah di Sintang.
"Afsya anak Vivi. Baru masuk TK Permata Ibu," ujar Muharni Noni, tetangga korban kepada Tribun Pontianak.
Sosok pelaku
Tersangka RN (27) pekerjaan hariannya berjualan ikan.
Kadang juga mengurus kolam.
RN dikenal sebagain pemain bola Voli. Pada tahun 2020 lalu, ikut turnamen bola voli Sintang Cup.
"Dia aktif olahraga voli," ungkap Noni.
Buat warga geram
Terungkapnya RN sebagai pelaku pembunuhan terhadap Sugiyono, Turyati dan Afsya membuat warga geram.
Masyarakat, kata Noni berharap pelaku dihukum setimpal.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Polres Sintang, yang telah berhasil mengungkap pelaku pembunuhan warga Desa Solam Raya.
"Mewakili masyarakat desa solam raya, kami sangat berterimakasih kepada pihak kepolisian yang sudah bekerja keras untuk mengungkapkan pelaku pembunuhan ini. Semoga kedepannya gak ada kejadian yang seperti ini lagi, desa aman sejahtera," harapnya.
Baca juga: Fakta-fakta Penembakan Mobil Anggota DPRD Sintang, Anak Nyaris Jadi Korban, Ini Motif Pelaku
Ngatijo, Sekretaris Desa Solam Raya, juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras jajaran Polres Sintang, yang telah berhasil mengungkap siapa pelaku pembunuhan tiga warga.
"Terima kasih pada Polres Sintang dan Polsek Tebelian telah mengungkap pelakunya. Bahan ini akan kami jadikan dasar untuk menenangkan kembali masyarakat kami yang beberapa hari ini sangat gaduh, resah dan ketakutan," kata Ngatijo. (Tribunpontianak.co.id/ Agus Pujianto)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Pelaku Pembunuhan dan Korban Saling Kenal, RN Panggil Sugiyono dengan Sebutan Bos