Penghasilan Jadi Sopir Turun Drastis, Pria Ini Ubah Angkot Jadi Ambulans Desa, Begini Kisahnya
Seorang warga Desa Karangnangka, Kabupaten Banyumas mengubah angkot menjadi ambulans desa.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda, berdampak pada ekonomi masyarakat.
Salah satunya dirasakan oleh Tarko (45), warga Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Akibat pendemi, penghasilannya sebagai sopir angkot menurun drastis.
Apalagi semenjak adanya pembatasan kegiatan masyarakat untuk menekan penularan Covid-19.
Tarko akhirnya memutuskan untuk mengubah angkotnya menjadi ambulans desa.
Dia bercerita sejak pandemi Covid-19 penghasilannya sebagai sopir angkot sangat turun.
Bahkan sejak adanya kebijakan PPKM, angkot miliknya sudah tidak jalan selama lima bulan.
Baca juga: VIRAL Video Haru 2 Anak Kecil Terus Memanggil Mamah Saat Berada di Makam, Begini Cerita Pengunggah
"Saya ubah jadi ambulans desa, karena banyak ibu-ibu, bapak, orang tua yang justru minta diantar ke Puskesmas."
"Katanya mau vaksin dan swab juga, banyak warga desa yang belum punya akomodasi angkutan."
"Saya tawarkan kalau pakai angkot mau tidak," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (10/8/2021).
Bersamaan dengan itu kondisi Covid-19 di Desa Karangnangka semakin meningkat dan banyak warga desa yang positif dan butuh angkutan baik untuk vaksin ataupun tes swab antigen.
Karena kondisi yang demikian, Satgas Covid-19 Desa Karangnangka menawarkan kepada Tarko agar memanfaatkan angkot miliknya menjadi ambulan desa.
"Sempat takut dan khawatir, banyak kasus yang meninggal dan sebagainya.
Tapi ketakutan itu bisa ditutupi, karena saya merasa kasihan," imbuhnya.