Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi: BOR di Jakarta Turun Jadi 29,4 Persen, BOR Nasional 48,14 Persen

Di DKI Jakarta BOR yang sempat menembus angka 90 persen, kini turun drastis di bawah 30 persen, tepatnya di kisaran 29,4 persen

Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Jokowi: BOR di Jakarta Turun Jadi 29,4 Persen, BOR Nasional 48,14 Persen
Freepik
Ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeklaim Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan oleh pemerintah selama beberapa waktu terakhir telah berhasil menurunkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.

Penurunan BOR itu tidak hanya terlihat di seluruh provinsi di Pulau Jawa, tapi juga tampak secara nasional.

Di DKI Jakarta BOR yang sempat menembus angka 90 persen, kini turun drastis di bawah 30 persen, tepatnya di kisaran 29,4 persen. 

Penurunan juga terjadi di sejumlah provinsi di Pulau Jawa.

“Alhamdulillah BOR di Jakarta sudah berada di kisaran 29,4 persen. Di Jawa Barat 32 persen, di Jawa Tengah 38,3 persen, di Jawa Timur 52,3 persen, di Banten 33,4 persen, di Daerah Istimewa Yogyakarta 54,7 persen,” kata Jokowi dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (15/8/2021).

Baca juga: Pemerintah Sebut Telah Hentikan Masuknya TKA Selama PPKM Darurat

“Juga BOR di Wisma Atlet yang juga sudah turun di angka 19,64 persen. Secara nasional, BOR nasional kita berada di angka 48,14 persen,” imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Seiring dengan hal tersebut, Jokowi meminta agar vaksinasi Covid-19 harian terus dipercepat.

Menurut dia, saat ini vaksinasi harian secara nasional telah mencapai 1,6 juta suntikan dalam satu hari pada puncaknya.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar dilakukan isolasi terpusat yang memegang peranan penting dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

Demikian juga dengan pengetesan dan penelusuran kasus konfirmasi positif Covid-19 yang diminta untuk terus ditingkatkan.

“Seminggu terakhir saya melihat angka testing kita berkisar di antara 130 ribu sampai 140 ribu, dan untuk indikator tracing kita di antara 5 sampai 7. Meskipun ini masih berada di kategori sedang, tetapi saya patut mengapresiasi karena ada peningkatan,” ungkapnya.

“Testing harus terus diperbanyak agar kita mengetahui mereka yang terpapar sehingga segera bisa ditangani dan tidak menularkan kepada orang lain,” kata Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas