Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penghuni Ruko yang Digeledah di Bandung Tak Bersosialisasi dengan Warga, Ketua RW Merasa Kecolongan

Aan mengatakan, setahunya kalau ruko pasti digunakan untuk usaha biasa karena rukonya terbilang kecil.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penghuni Ruko yang Digeledah di Bandung Tak Bersosialisasi dengan Warga, Ketua RW Merasa Kecolongan
Lutfi Ahmad Mauludin/Tribun Jabar
Ruko di Jalan Gading Tutuka, RT 03, RW 17, Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, yang digeledah Densus 88 Antiteror, M inggu (15/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Densus 88 Antiteror menggeledah rumah toko (ruko) di Jalan Gading Tutuka, RT 03, RW 17, Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

Berdasarkan pengakuan Ketua RW 17, Aan Tajudin, penghuni ruko yang digeledah oleh Densus 88 di Kabupaten Bandung, tak bersosialisasi dengan warga sekitar.

Ruko tersebut tidak ditempati oleh pemiliknya, tapi orang yang mengontrak.

"Yang ngontrak itu sudah menempati ruko sekitar satu tahun. Ngontraknya katanya untuk tiga tahun. Selama satu tahun tak ada sosialisasi dengan warga," ujar Aan saat ditemui di depan ruko yang digeledah tersebut, Senin (16/8/2021).

Aan mengaku hanya mengenal dengan pemilik ruko tersebut.

Baca juga: Tembaki Petugas, Residivis Pencurian Truk di Cimahi Tewas di Tangan Polisi

Dia tak mengenal dengan orang yang ngontrak, berikut tak tahu apa kegiatannya.

Berita Rekomendasi

"Enggak izin, enggak apa. Lapor juga tidak. Kenalnya sama yang punya, enggak tahu digunakan untuk apa sama yang ngontrak," kata Aan.

Aan mengatakan, setahunya kalau ruko pasti digunakan untuk usaha biasa karena rukonya terbilang kecil.

"Tak tahunya ada yang begini. Sekitar tiga bulan terakhir memang tak ada aktivitas di ruko ini.

Baca juga: 7 Terduga Teroris Kembali Dicokok Densus 88, Total Sudah 48 Orang Tertangkap Dalam 4 Hari

Biasanya, ada terlihat pintu terbuka, meski tak tahu apa aktivitas di dalamnya," tuturnya.

Aan mengungkapkan, setahunya di depan ruko ada yang menjual es teh yang dikemas.

"Trus ada yang jual sosis bakar dan cimol," katanya.

Aan mengatakan, pihaknya tak tahu ruko itu digunakan untuk kegiatan atau kantor yayasan atau syam organizer.

"Tak ada izin tak ada laporan apa-apa," tuturnya.

Baca juga: Densus Tangkap 4 Terduga Teroris di Jabar dan Banten, Diduga Kelompok JI

Aan mengaku kecewa, background-nya urusan sosial tapi dimanfaatkan aksi terorisme.

"Belum pernah mereka memberi bantuan kepada warga kami, tapi tak tahu ke daerah lainnya," katanya.

Jadi, kata dia, harus lebih selektif lagi dalam pengawasan ke depan, terutama kepada warga yang mengontrak.

"Khawatir kecolongan lagi," ucapnya.

Menurutnya penggeledahan tersebut merupakan pengembangan tertangkapnya F, terkait jaringan aksi terorisme. F sempat beraktivitas di sana.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menggeledah sebuah kantor yang diduga menjadi penyandang dana teroris atau penyandang dana organisasi teroris di Jalan Gading Tutuka, Desa Cingcin Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (15/8/2021).

Baca juga: K Tidak Terima Ayahnya Dituduh Sebagai Terduga Teroris: Ada yang Sebut Nama Dia Terlibat

Sejumlah barang bukti diamankan. Namun, tidak ada penangkapan.

Sumber Tribun di kepolisian menyebutkan, ribuan kotak amal diamankan dalam penggeledahan tersebut.

Jumlahnya mencapai 1.540.

Ada juga buku-buku, dan beberapa barang lainnya.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan, mengatakan sejumlah anggota Polresta Bandung ikut menyertai Densus 88 saat melakukan penggeledahan.

"Namun, kami dari Polresta Bandung sifatnya hanya membantu," ujar Hendra kepada Tribun saat dihubungi melalui pesan singkat, kemarin.

Kapolresta menolak membeberkan perincian kasus yang sedang ditangani Densus 88 di wilayah hukumnya itu.

"Detainya, ada di Densus. Kalau kami hanya seperti itu saja keterangannya," ujar Kapolresta saat ditanya mengenai penggeledahan ini, termasuk jumlah barang bukti yang diamankan.

Ketua RW 17, Aan Tanudin, yang turut menyaksikan penggeledahan mengatakan ada banyak barang bungki yang diamankan petugas Densus dari kantor yang digeledah

"Yang diamankan, kaleng-kaleng seperti untuk celengan (kotak amal). Ada juga berkas-berkas, kunci, dan foto-foto," ujarnya melalui telepon, kemarin.

41 Orang

Selain di Bandung, penelusuran terhadap jaringan terorisme juiga dilakukan Densus 88 di sejumlah wilayah lain di Jawa Barat dan Banten.

Kemarin, empat orang ditangkap.

"Tambahan hari ini, ditangkap di Banten satu orang dan Jabar tiga orang," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Minggu (15/8).

Sebelumnya, sebanyak 37 orang terduga teroris juga telah berhasil ditangkap dalam operasi pencegahan dan penindakan terorisme sejak Kamis (12/8) hingga Sabtu (14/8).

"Jadi, totalnya ada 41 orang, ya," ujarnya.

Mereka ditangkap di sejumlah wilayah di 10 provinsi di Indonesia. Perinciannya yakni enam orang di Sumatera Utara, tiga orang di Jambi, tujuh orang di Lampung, empat orang di Banten, dua orang di Jawa Barat, dan 10 orang di Jawa Tengah.

Selanjutnya, satu orang masing-masing di Sulawesi Tengah, Maluku, dan Kalimantan Barat, serta dua orang di Kalimantan Timur.

Sebagian besar terduga yang ditangkap di 10 provinsi itu diketahui sebagai anggota Jaringan Jamaah Islamiah (JI). Kecuali di wilayah Kalimantan Timur merupakan anggota komunitas media sosial.

"Untuk Banten, semuanya jaringan Jamaah Islamiah (JI)," ujar Ramadhan. (Lutfi Ahmad Mauludin)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Densus 88 Antiteror Geledah Ruko di Bandung, Begini Kesaksian Ketua RW Mengenai Pengontraknya

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas