Amelia, Korban Pembunuhan di Subang di Mata Keluarganya, Pendiam Namun Baik
Amelia adalah salah satu korban pembunuhan sadid di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Sosok Amelia Mustika Ratu (23) cukup dikenal pendiam, namun baik oleh keluarganya.
Amelia adalah salah satu korban pembunuhan sadis di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Hal tersebut diutarakan oleh Asep Hamdan (34) yang masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.
"Amel orangnya baik, cuman sedikit pendiam saja, tapi kepribadiannya sangat baik suka menolong juga," kata Asep saat ditanya wartawan, Rabu (18/8/2021).
Menurut Asep, Amelia sendiri baru menyelesaikan kuliah di tahun 2021 ini di salah satu universitas di Kota Bandung.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Sebut Anak Korban Sempat Melawan
Namun Asep enggan menyebutkan lebih detail terhadap di mana Amelia berkuliah.
"Baru saja menyelesaikan kuliahnya di Kota Bandung," ujarnya.
Asep menambahkan, bahwa saat ini aktivitas dari Amelia sendiri selain menunggu ibunya di rumah, juga sempat bekerja sebagai bendahara di sekolah swasta milik ayahnya yang berada di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Amel semenjak lulus kuliah dirinya hanya menemani ibunya di rumah, tapi sempat kerja juga jadi bendahara di sekolah Pak Yosep (ayah kandungnya)," ucap Asep.
Sementara itu, infomasi terkini yang didapatkan di lapangan, Yosep (55) yang merupakan suami korban yang bernama Tuti (55) dan ayah dari Amelia (23) mempunyai yayasan Sekolah Bina Prestasi yang berada di Cijengkol, Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Baca juga: Ibu dan Anak Ditemukan Tewas di Bagasi Mobil, Korban Diduga Dipukul Pakai Papan Penggilasan
Fakta Baru
Yosep (55) yang merupakan suami dari Tuti (55) serta ayah dari Amelia Mustika Ratu (23) dijadikan saksi oleh Polres Subang.
Ini terkait dengan ditemukannya Tuti dan Amelia yang diduga meninggal dunia karena dibunuh.
Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, sejumlah saksi saat ini sudah dikumpulkan untuk dimintai keterangan, termasuk suami korban.
"Tadi kami sudah melakukan pemeriksaan pada beberapa saksi, termasuk suami korban juga kami jadikan saksi," kata AKBP Sumarni di lokasi kejadian, Rabu (18/8/2021).
Menurut Sumarni, suami korban pada kejadian sedang berada di luar rumah.
Baca juga: Ibu dan Anak Ditemukan Tewas di Bagasi Mobil, Korban Diduga Dipukul Pakai Papan Penggilasan
Yosep sejak pukul 20.00 WIB dan kembali pulang ke tempat kejadian pada pukul 07.00 WIB atau beberapa saat sebelum istri serta anaknya ditemukan meninggal secara nahas di dalam bagasi mobil.
"Suami korban pada saat kejadian sedang berada di daerah lain tidak ada di tempat kejadian, pada saat pulang suami korban melihat dari jendela mobil yang terbuka," ujarnya.
Sumarni menambahkan, korban meninggal dunia akibat dipukul menggunakan papan penggilasan untuk mencuci baju.
Pada saat melakukan olah TKP, petugas menemukan papan penggilasan tersebut sudah berlumuran darah.
Baca juga: Rumah Berantakan, Ibu dan Anak Ditemukan Tewas di Mobil, Terungkap dari Kecurigaan sang Suami
"Tadi juga kami menemukan barang bukti alat papan penggilasan untuk mencuci baju jenis kayu," ucap AKBP Sumarni.
"Sepertinya pada saat korban dipukul korban yang bernama Tuti sedang tidur karena tidak ada tanda perlawanan dari korban karena tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Kapolres.
Sementara Amel diduga sempat memberikan perlawanan.
"Kemudian anak korban sepertinya ada perlawanan karena ada bekas pukulan," kata AKBP Sumarni.
Seperti diketahui, kedua korban merupakan Ibu dan Anak yang ditemukan tewas didalam bagasi mobil yang berlokasi di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. (Dwiky Maulana Vellayati)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Amelia, Gadis Subang yang Jasadnya Ditemukan di Bagasi Mobil, Baru Lulus Kuliah di Bandung