Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Polisi Ngamuk di RSUD Nunukan, Bawa Senapan, Teriak-teriak Cari Dokter yang Tangani Mertuanya

Seorang oknum polisi mengamuk di RSUD Nunukan sambil membawa senapan. Ia berteriak mencari dokter yang menangani mertuanya.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Oknum Polisi Ngamuk di RSUD Nunukan, Bawa Senapan, Teriak-teriak Cari Dokter yang Tangani Mertuanya
Kompas.com/Ahmad Dzulviqor/HO/Asrin/TribunKaltara
Pintu masuk RSUD Nunukan Kaltara yang pecah, diduga akibat imbas dari amukan oknum Brimob. Oknum tersebut menganggap mertuanya dicovidkan sementara keluarga meyakini kematian akibat serangan jantung 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang oknum polisi mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, Kalimantan Utara.

Ia tak terima mertuanya dinyatakan meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (15/8/2021) sekitar pukul 21.00 Wita.

Belakangan diketahui, oknum polisi itu merupakan anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Nunukan.

Oknum polisi tersebut memaksa masuk di ruang ICU sambil membawa senjata api laras panjang.

Baca juga: Kronologi Istri Tusuk Teman Wanita Suami Hingga Tewas di Muara Enim, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Tawuran yang Tewaskan Satu Orang di Johar Baru

Aksinya itu sempat membuat perawat di ICU panik dan berlarian meminta pertolongan.

Kronologi kejadian

BERITA REKOMENDASI

Mengutip Tribun Kaltara, peristiwa itu berawal saat pasien masuk ke RSUD Nunukan pada 7 Agustus lalu sebagai suspek.

Dijelaskan, Humas RSUD Nunukan, Khairil, pasien memiliki penyakit penyerta berupa paru-paru, jantung, dan diabetes militus.

Kondisi pasien pun mengalami penurunan.

Pihak rumah sakit lalu melakukan uji swab PCR pada 14 Agustus lalu.

Hasilnya, pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19.

"Semua pasien suspek kalau masuk RSUD Nunukan pasti dirawat dulu di ruangan Cempaka, begitu kondisi pasien mulai memburuk, kita swab PCR."

"Saat keluar hasil PCR positif, pasien kami pindahkan ke Pinere. Dua hari di Pinere, 15 Agustus malam pasien meninggal dunia," katanya, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Keroyok Jukir Hingga Tewas, Dua Pria di Palembang Diringkus Polisi

Baca juga: Seorang Oknum Polisi Nyambi Usaha Sabung Ayam, Raup Untung Puluhan Juta, Kini Terancam Dipecat

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas