Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Lurah di Siantar Mengaku Dianiaya Oknum TNI, Korban Curhat di FB, Minta Keadilan ke Presiden

Seorang ibu lurah di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara mengaku dianiaya oleh oknum anggota TNI. Belakangan diketahui korban bernama Walmaria.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Ibu Lurah di Siantar Mengaku Dianiaya Oknum TNI, Korban Curhat di FB, Minta Keadilan ke Presiden
Kolase Tribunnews.com: Tribun-Medan.com
(Kiri) Curhatan ibu lurah yang mengaku dianiaya oknum TNI AD dan (Kanan) Korban dengan kondisi mulut berdarah. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu lurah di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara mengaku dianiaya oleh oknum anggota TNI.

Belakangan diketahui terduga korban bernama Walmaria Zalukhu.

Ia merupakan Lurah Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.

Sedangkan terduga pelakunya adalah oknum anggota TNI dari Angkatan Darat (AD) berinisial JS.

Baca juga: Pria Mengaku Jenderal Bintang 2 Dianiaya Warga di Garut, Kronologi hingga Penjelasan TNI AU

Korban curhat di Facebook

Dilaporkan Tribun-Medan.com, Walmaria melalui akun Facebook-nya, ia memposting curahan hati dan kronologi peristiwa yang dialaminya.

Ia juga mengadu ke pemerintah atasan; Presiden RI, Tim Gugus COVID-19, Panglima, Kasad, Pangdam I/Bukit Barisan, Gubernur Sumut, Wali Kota Pematangsiantar hingga Bupati Tapanuli Utara.

Berita Rekomendasi

Adapun kronologis kejadian yang diterangkan Walmaria, menyebut seorang oknum Babinsa Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara yang seharusnya bekerja di wilayah Pahae Julu, Kabupaten Taput.

Tetapi pelaku malah membuat keributan di Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.

Baca juga: Fakta-fakta 2 Oknum TNI AD Aniaya Bocah SD, Kronologi hingga Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan

Tangkapan layar postingan dari Lurah Asuhan yang mengaku dipukuli oknum TNI-AD.
Tangkapan layar postingan dari Lurah Asuhan yang mengaku dipukuli oknum TNI-AD. (TRIBUN MEDAN/ ALIJA)

"Dimana oknum tersebut merasa keberatan dengan adanya operasi yustisi (operasi yg melibatkan personil gabungan TNI Polri dan stakeholder lainnya) serta penerapan PPKM level 4 tepatnya pada hari Minggu, 22 Agustus, Pukul 23.00 WIB," tulis Walmaria dari Facebook-nya.

Tulisan Walmaria selanjutnya mengatakan, petugas Satgas mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan penerapan PPKM Level 4 karena JS memiliki warung kelontong di rumahnya.

"Merasa tidak senang dan bertindak arogan serta menganiaya saya (Lurah Asuhan) yang mengakibatkan mengucurnya darah segar dari hidung dan mulut saya."

"Dengan kejadian tersebut. Saya merasa trauma. Saya mohon keadilan atas kejadian yang menimpa saya," tulis Walmaria.

Baca juga: TNI AU Pastikan Pria Mengaku Jenderal yang Dianiaya Warga di Garut Adalah Perwira Aktif

Minta Maaf

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas