Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Balita yang Ditemukan Tewas di PALI Ternyata Dianiaya Ayah Tiri, Sempat Dijadikan 'Sandera'

Sang ibu bernama Rafika Dewi yang mengetahui kabar yang menimpa anaknya segera datang ke Polsek Pendopo PALI, Jumat (27/8/2021) dini hari

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Balita yang Ditemukan Tewas di PALI Ternyata Dianiaya Ayah Tiri, Sempat Dijadikan 'Sandera'
SRIPOKU.COM/Reigan Riangga
Tim Elang Unit Reskrim Polsek Talang Ubi Polres PALI saat melakukan olah TKP penemuan mayat balita. 

Laporan Wartawan Sripoku Reigan, Ahmaf Farozi

TRIBUNNEWS.COM, MUSIRAWAS - Polisi berhasil menguak peristiwa penemuan mayat bayi di PALI pada Kamis (26/8/2021) siang, tepatnya di Simpang Pintu Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi.

Identitas ibu dari mayat di PALI itu diketahui bernama Rapika yang baru empat bulan menikah siri dengan suami keduanya, Anton.

Suami keduanya inilah yang membawa dua orang anak tirinya tersebut dan ditinggalkan di bangunan kosong di PALI.

"Si Rapika ini memang orang Desa Bumi Makmur, Muara Lakitan.

Sekitar empat bulan yang lalu nikah siri dengan Anton, orang Kabupaten PALI," kata Sugiyarto, Kepala Desa Satuan Pemukiman (SP6) Desa Bumi Makmur, Kecamatan Muara Lakitan kepada Sripoku.com, Jumat (27/8/2021).

Saat ini keberadaan Rapika sendiri belum diketahui secara pasti.

Berita Rekomendasi

Karena saat dia menyambangi rumahnya, yang bersangkutan sudah tidak ada di rumah.

Baca juga: Mayat Pria Dilempar 2 Teman dari Jembatan, Korban Awalnya Bermain Sakelar Lampu saat Pesta Miras

Dikatakan, kemungkinan Rapika pergi ke wilayah Jirak Kabupaten Muba, tempat suami pertamanya.

Informasi yang didapat, jenazah balita yang meninggal dunia itu dibawa oleh bapak kandungnya untuk dimakamkan di wilayah Jirak, Muba.

"Rapika ini informasinya balik ke Jirak, karena jenazah anaknya (Nk) dibawa bapak kandungnya.

Awalnya (jenazah) sempat dibawa ke Pendopo (Pali), setelah itu dibawa bapak kandungnya ke Jirak, Muba.

Rapika ini, indikasinya mungkin ikut ke sana.

Tapi saya belum tau kepastiannya, karena keluarga yang berangkat ke PALI sampai saat ini belum pulang ke dusun (Bumi Makmur)," kata Sugiyarto.

Terkait dengan keseharian Rapika, menurut Sugiyarto, selama menikah dengan suami pertamanya, Rapika kadang menetap di Jirak dan terkadang pulang ke desa.

Demikian pula ketika menikah dengan suami keduanya, kadang menetap di PALI kadang menetap di desa.

"Rapika ini dari lahir di dusun (Desa Bumi Makmur).

Kemudian menikah tinggal di Jirak, Muba.

Setelah itu pisah dengan suami pertamanya dan baru sekitar empat bulan lalu nikah lagi dengan Anton (suami keduanya).

Selama menikah bolak-balik (kadang di desa kadang di kampung suami), namanya belum punya rumah sendiri.

Kalau sedang di sini, kesehariannya manyadap karet," ujarnya.

Menurut warga, Rapika masih terlihat sosoknya pada Kamis (26/8/2021) pagi.

Rapika Jemput Jenazah Anaknya

Seorang pria bernama Anton, asal Musi Rawas (Mura) Sumsel berbuat kejam terhadap anak tirinya.

Sebagai pelampiasan sang istri menolak diajak mencuri motor, Anton menganiaya dua anaknya.

Seorang anaknya yang masih berusia 1 tahun 8 bulan tewas karena dianiaya.

Setelah itu, mayatnya ditinggalkan begitu saja di sebuah bangunan kosong di simpang Pintu, Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel, Kamis (26/8/2021).

Sedangkan anaknya satu lagi saat itu hanya bisa menangis melihat adiknya tidak lagi bernapas.

Tangisan sang kakak didengar oleh Rian Mardiansyah yang mau mengukur pemasangan pintu di rumah kosong tersebut.

Sang ibu bernama Rafika Dewi yang mengetahui kabar yang menimpa anaknya segera datang ke Polsek Pendopo PALI, Jumat (27/8/2021) dini hari. 

Rafika Dewi datang untuk mengambil jenazah anaknya yang dititipkan di kamar jenazah RSUD Talang Ubi, Jumat (27/8/2021) pukul 1.25 WIB.

"Semalam Ibunya datang ke Mapolsek dengan pihak keluarganya untuk menjemput jasad anak kandungnya di kamar jenazah RSUD PALI," ungkap Katim Riksa Polsek Talang Ubi, Bripka Firzan.

Kronologi Penganiayaan

Dari keterangan ibu kandungnya, lanjut Firzan, terungkap kronologi penganiayaan itu.

Saat itu warga Desa Bumi Makmur (SP6) kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas ini diajak suaminya untuk melakukan pencurian sepeda motor.

"Berawal dari ayah tiri korban yakni Anton mengajak ibu kandung korban untuk mencuri motor tetapi menolak.

Kemudian Anton ini memaksa kedua anak tirinya Nk( korban) dan Ni (ayuk korban) naik ke atas motor.

Lalu menyuruh istrinya naik ke atas motor dan bila tidak mau naik maka anton akan membunuh kedua anak tirinya," jelasnya.

Dari ancaman tersebut, sehingga ibu korban pun naik keatas motor, hingga motor akan melaju.

Baca juga: Terungkap Indentitas Mayat Pria Tanpa Busana yang Ditemukan di Pangandaran, Warga Menteng Jakarta

Ibu korban melompat dari motor sembari berteriak meminta tolong warga sekitar.

"Ibu korban juga sempat berteriak kepada kedua anaknya supaya melompat dari sepeda motor." jelas Firzan.

Dijelaskan, warga sekitar pun sempat mengejar Anton bersama kedua anak tirinya ini tetapi tidak berhasil.

Kemudian Anton ini membawa kedua anak tirinya ke arah Pendopo Kabupaten PALI.

"Saat tiba di hutan daerah Simpang Empat Desa Benakat Minyak di lokasi TKP, Anton menghentikan motornya lalu menyiksa kedua anak tirinya yang masih balita, dengan cara memukul Ni dan Niko.

Anto juga memaksa Niko meminum air sungai, hingga akhirnya Niko tidak bergerak dan meninggal dunia," jelasnya.

Setelah itu, Anton membawa (Ni) dan Niko ke rumah kosong dan meninggalkan keduanya.

Relawan dan staf medis menurunkan mayat dari truk pickup di luar rumah sakit setelah dua ledakan kuat, yang menewaskan ratusan orang, di luar bandara di Kabul, Kamis (26/8/2021). AFP/Wakil KOHSAR
Relawan dan staf medis menurunkan mayat dari truk pickup di luar rumah sakit setelah dua ledakan kuat, yang menewaskan ratusan orang, di luar bandara di Kabul, Kamis (26/8/2021). AFP/Wakil KOHSAR (AFP/WAKIL KOHSAR)

Niko dan kakaknya ditemukan oleh seorang warga bernama Rian Mardiansyah yang mau mengukur pemasangan pintu di rumah kosong tersebut.

"Korban sudah dibawa ibu kandungnya untuk dikebumikan di Desa Jirak sesuai kesepakatan keluarga, sedangkan Anton masih dalam pengejaran tim elang dan diketahui Anton ini juga merupakan residivis," jelasnya

Seorang balita berusia 1,8 tahun ditemukan tewas di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (26/8/2021). (Sripo/ Reigan)
Kesaksian Warga

Malang nasib seorang balita berusia 1 tahun 8 bulan yang ditemukan tewas di sebuah bangunan kosong di Simpang Pintu, Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi.

Mayat bocah tersebut ditemukan Kamis (26/8/2021) sekitar pukul 14.00 WIB di warung milik saksi Rian Mardiansyah yang sedang dibangun di Jalan Simpang Pintu.

"Saya rencana mau mengukur pintu warung. Tiba-tiba saya melihat ada dua anak di dalam bangunan. Satu menangis dan satu tergeletak dan tidak bernapas lagi," ujar Rian, warga Desa Sungai Baung, Kecamatan Talang Ubi, Kamis.

Mengetahui itu, dirinya langsung memberi tahu warga setempat dan kepala desa.

"Setelah warga ramai baru diketahui bahwa korban merupakan warga SP 6, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi," terangnya.

Sedangkan, menurut kakak korban, dirinya sempat bersama kedua orang tuanya mengendarai sepeda motor lalu ditinggalkan di lokasi kejadian.

"Kami ditinggalkan bapak sama ibu di sini (lokasi kejadian)," ungkapnya. 

Kronologi penemuan mayat bayi di PALI

Diberitakan sebelumnya, sesosok balita berusia 1,8 tahun ditemukan tergeletak tak bernyawa disebuah bangunan kosong sehingga menggemparkan warga Simpang Pintu, Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Identitas mayat balita tersebut diketahui berinisial Nk yang sempat menggegerkan warga setempat.

Informasi dihimpun, kejadian tersebut pertama kali ditemukan, Kamis (28/8/2021,) sekitar pukul 14.00 WIB, di warung milik saksi Rian Mardiansyah yang sedang dibangun di jalan Simpang Pintu.

Kapolsek Talang Ubi, Kompol Alpian melalui Kanit Reskrim Ipda Arzuan berkata bahwa sementara ini pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi sekitar TKP.

"Terdapat luka memar dibeberapa bagian tubuhnya bahwa korban diduga meninggal karena dianiaya."  Ungkap Arzuan, Kamis (26/8/2021).

Dijelaskan, Kejadian pada Kamis tanggl 26 Agustus 2021 sekira pukul 14.00 Wib. Tempat kejadian Simpang Empat Desa Benakat Minyak. 

Korban diketahui berinisial Nk usia dua tahun alamat SP 6 Desa Bumi Makmur Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas.

Baca juga: Terungkap Indentitas Mayat Pria Tanpa Busana yang Ditemukan di Pangandaran, Warga Menteng Jakarta

"Dari keterangan saksi-saksi, awalnya korban Nk bersama kakaknya Ni usia lima tahun berangkat ke pendopo bersama ibunya RD dan bapak tirinya nama An dengan mengendarai sepeda motor berboncengan." Jelasnya.

"Kemudian tengah jalan sempat ada keributan sehingga korban bersama kakaknya ditinggalkan dirumah kosong yang kemudian ditemukan warga," tambahnya.

Setelah mengumpulkan saksi-saksi Tim Elang Unit Reskrim Polsek Talang Ubi pimpinan Ipda Arzuan melakukan evakuasi terhadap jenazah dan langsung dibawa menuju RSUD Talang Ubi untuk dilakukan visum. 

"Jenazah korban saat masih berada di RS belum bisa dilakukan otopsi lantaran memerlukan persetujuan pihak keluarga."

"Sementara ini pihak keluarga korban lain telah dihubungi dan menunggu untuk penjemputan jenazah," jelasnya.

"Kita juga langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku yang identitasnya sudah diketahui," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas