Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curhat Buruh Karanganyar Ditarik Upeti Rp 50 Ribu untuk Vaksin Sampai ke Telinga Bupati Juliyatmono

Bupati Juliyatmono mengaku sudah mengantongi nama perusahaan yang menarik upeti Rp 50 ribu untuk proses vaksinasi buruh.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Curhat Buruh Karanganyar Ditarik Upeti Rp 50 Ribu untuk Vaksin Sampai ke Telinga Bupati Juliyatmono
Istimewa
Bupati Karanganyar H Juliyatmono 

TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Curhatan seorang buruh di Karanganyar yang menceritakan vaksinasi bayar didengar oleh Bupati Juliyatmono.

Juliyatmono mengaku sudah mengantongi nama perusahaan yang menarik upeti Rp 50 ribu untuk proses vaksinasi.

Terlebih vaksinasi yang menyasar mereka dari pemerintah.

Informasi di lapangan, perusahaan itu memiliki 200 lebih buruh dan memiliki dua cabang yakni di Kebakramat serta Wonogiri.

"Besok akan ditidaklajuti (perusahaan), jadi ketentuannya vaksin itu gratis. Kalaupun buruh akan vaksin, itu tanggung jawab dari perusahaan itu tidak ada pembagian beban kepada buruh," ungkapnya.

Baca juga: Pendaki yang Panjat Tugu Hargo Dumilah Gunung Lawu Dihukum Tanam Pohon

Pihaknya menekankan untuk perusahaan ikuti aturan yang ada.

"Itu keliru, bukan buruh yang menanggung, tapi menganggu perusahaan," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Kebijakan itu juga berlaku seperti nantinya dengan program Vaksin Gotong Royong.

"Dapat vaksin dari manapun, tanggung jawab semua dari perusahaan, tidak boleh bagi beban dengan buruh," ungkapnya.

Juliyatmono juga mengimbau untuk masyarakat langsung melaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar tidak ada penarikan biaya vaksin.

"Lapor langsung ke Pemkab, kami lakukan penindakan ke perusahaanya," terang dia.

Curhat di Medsos

Sebuah postingan curhatan buruh di Karanganyar viral di media sosial. 

Dalam curhatan tersebut buruh itu menyebutkan bahwa dia dimintai biaya penarikan untuk vaksinasi Rp 50 ribu. 

Postingan tersebut diunggah pada Kamis (26/8/2021), di akun Instragram @infowongkaranganyar_iwk.

Baca juga: Kasus Sate Sianida yang Menewaskan Bocah di Bantul Segera Disidangkan

Terlihat ada tangkapan layar dengan tulisan curhatan sebagai berikut:

Min..pengen curhattt.. mosok pabrik ku ngadakke vaksin tapi bayar 50k perorang.. emang umum yo min ngono kui ? Bukane vaksin iku gratis ?... D Share min ben pak ganjar moco... Rakyat e d peress karo wong nduwuran 

Untuk mengetahui kebenaran postingan tersebut, Tribunsolo.com mencoba mengkonfirmasi kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karanganyar.

Ketua Apindo Edy Dharmawan menyampaikan, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui adanya informasi dugaan penarikan uang untuk vaksinisasi di pabrik.

"Dari perusahaan tidak ada yang menginformasikan kepada kami, jadi kami belum mengetahui ada Informasi tersebut," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Strategi Sri Sultan HB X Turunkan Level PPKM di Yogya 

Terkiat adanya dugaan ini, Pihaknya mangaku tidak bisa berbuat banyak.

"Apakah perusahaan itu masuk dalam Apindo tidaknya, karena tidak semua perusahaan di Karanganyar bergabung dengan Apindo," ungkapnya.

Dalam postingan yang beredar tersebut disebutkan bahwa uang Rp 50 ribu tersebut untuk biaya operasional vaksinasi seperti penyediaan APD dan jarum suntik.

Edy Dharmawan mengaku saat vaksin perusahaan bisanya adanya pembiayaan khusus dari Apindo atau pemerintah.

"Karena awal-awal saat vaksinasi itu pembiayaan operasional vaksinisasi dari kas Apindo atau ada retribusi pemerintah," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Curhatan Berujung Viral,Bupati Karanganyar Geram Perusahaan Tarik Rp 50 Ribu untuk Vaksin Pemerintah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas