Terkena Jerat Babi, Anak Gajah di Jambi Terpisah dari Kelompoknya
Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh memperkirakan anak gajah berusia 5 tahun itu salah satu anggota kelompok gajah yang dinamai kelompok Cinta
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jambi Monang Widyoko
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Tim BKSDA Jambi berjibaku mengembalikan seekor gajah betina yang terpisah dari kelompoknya yang berada di Kabupaten Tebo.
Tim Rescue Gajah tiba di area Bentang Alam Bukit Tigapuluh, Desa Suo-suo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Kamis (26/8/2021).
Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh memperkirakan anak gajah berusia 5 tahun itu merupakan salah satu anggota kelompok gajah yang dinamai kelompok "Cinta".
Menurut data yang ia dapatkan dari GPS Polar, Kelompok Cinta ini berada di Tanjabbar.
Baca juga: Mengintip Perjuangan Komunitas GPS Tembung Sadarkan Warga Kalau Sungai Bukan Tempat Sampah
"Iya, sebab GPS Polar kami mendata pada Desember hingga Januari lalu, Kelompok Cinta ini sedang berada di Tanjabbar," ujarnya.
Ia juga menduga penyebab tertinggalnya anak gajah ini dari rombongannya akibat ia terkena jerat.
"Kondisinya sedikit pincang. Sebab kakinya sempat terkena kaitan tali. Diduga jerat itu digunakan untuk menjerat babi," tambahnya.
Perlu diketahui pula, dikatakan Rahmad selama enam bulan ini BKSDA Jambi telah melaksanakan monitoring melekat untuk mengetahui perkembangan kesehatan anak gajah.
"Selama enam bulan kami laksanakan monitoring melekat.
Sehingga saat kesehatannya mulai membaik, lalu dia mulai aktif dan mau bergabung dengan masyarakat, maka kami langsung membawa anak gajah ini untuk dikembalikan ke kelompoknya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Anak Gajah di Jambi Terpisah dari Kelompoknya, BKSDA Menduga Karena Jerat Babi