Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malta Diduga Tewas Diterkam Harimau Sumatera, Tetapi Kenapa yang Hilang Hanya Kepala dan Alat Vital?

Sudah menjadi kebiasaan warga untuk pergi ke jembatan mencari signal hp," kata Ridwansyah alias Dedek

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Malta Diduga Tewas Diterkam Harimau Sumatera, Tetapi Kenapa yang Hilang Hanya Kepala dan Alat Vital?
ist
Ilustrasi harimau sumatera 

Dari permukiman warga ke Sungai Belat itu berjarak sekitar 17 Km, namun tidak ada akses darat karena dikurung rimba alam yang lebat. Pohon akasia liar juga tumbuh di sana.

Anak-anak sungai rawa gambut yang bermuara ke laut juga banyak, rata-rata ada buayanya.

“Dari camp tempat kami tinggal ke perkampungan harus menggunakan pompong atau sampan mesin. Perjalanan kami dari camp ke perkampungan atau sebaliknya sekitar 1,5-2 jam lamanya,” kata dia.

Temukan Kejanggalan

Sementara itu, informasi yang dihimpun Tribunpekanbaru.com, peristiwa kematian remaja 13 tahun Malta Alfarel Nduru tersebut meninggalkan banyak spekulasi di tengah masyarakat.

Kejanggalan yang dirasakan masyarakat selain tidak ditemukan jejak harimau, juga luka sayatan di tubuh korban terbilang rapi.

Sayangnya, korban tidak diotopsi karena pihak keluarga memutuskan untuk dibawa ke kampung halamannya, yakni kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara.

Berita Rekomendasi

Selain itu, bagian tubuh korban yang hilang adalah bagian kepala dan kemaluan.

Masyarkat berpendapat, biasanya harimau memakan setelah mangsanya mati, sehingga tidak banyak genangan darah yang keluar.

Bagian yang dimakan terlebih dahulu biasanya juga bagian tubuh mangsa yang lunak, seperti perut dan paha.

Camat Sungai Apit, Wahyudi mengatakan, pihak kepolisian masih menyelidiki peristiwa tersebut.

Beberapa orang sudah diperiksa kepolisian sebagai saksi.

Pihak Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) juga sudah turun ke lokasi menelusuri binatang buas tersebut.

“Mudah-mudahan tidak ada lagi peristiwa serupa ke depannya, serta pekerja aman bekerja di perkebunan,” kata dia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas