ACF 2021, Cara Baru Kemenparekraf Hadirkan Festival Kuliner Virtual Pertama di Indonesia
Aceh Culinary Festival (ACF) yang digelar secara virtual menghadirkan lebih dari 100 pengusaha makanan dan UKM Aceh.
![ACF 2021, Cara Baru Kemenparekraf Hadirkan Festival Kuliner Virtual Pertama di Indonesia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/acf-virtual-2021.jpg)
TRIBUNNEWS.COM – Tak hanya tari Saman, bumi tanah rencong Aceh juga terkenal akan kekayaan kulinernya. Kekayaan kuliner Aceh ini pun semakin mendapatkan tempat lewat Aceh Culinary Festival (ACF) yang kali ini digelar secara virtual pada tanggal 27-29 Agustus 2021 lalu.
Diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bersama Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar, festival ini menghadirkan lebih dari 100 pengusaha makanan dan UKM Aceh yang hadir untuk mempromosikan produk mereka.
Uniknya, festival yang telah digelar tujuh tahun berturut-turut ini bisa dinikmati lewat Aceh Food Apps, aplikasi e-commerce berbasis jasa pesan antar makanan hasil buatan web developer lokal.
Lewat aplikasi tersebut, pengunjung dapat secara langsung mengeksplorasi ragam kuliner Aceh yang jadi favoritnya. Sebut saja, makanan seperti kari, martabak, hingga ayam tangkap dengan rasa gurihnya, kemudian memesannya, dan langsung di antarkan ke rumah masing-masing.
Diharapkan selain memperkenalkan kuliner dan budaya Aceh kepada masyarakat, festival ini bisa menjadi magnet pariwisata bagi Aceh hingga pada akhirnya dikenal seantero dunia.
"Aceh Culinary Festival tahun ini memberikan pengalaman kuliner yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu diselenggarakan secara virtual melalui Aceh Food Channel pada platform YouTube, serta menghadirkan aplikasi pesan antar kuliner, Aceh Food Apps," ujar Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia saat membuka acara secara live streaming.
Sandiaga juga mengungkapkan, acara ACF kali ini dapat menjadi titik balik menggerakkan roda perekonomian yang terpuruk akibat pandemi, sehingga nantiya dapat membangkitkan peluang usaha dan menyediakan lapangan kerja di bidang kuliner.
Sependapat dengan Sandiaga, Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga menganggap kehadiran ACF bisa menjadi jawaban untuk mengatasi masalah ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang mengalami kontraksi, industri makanan dan minuman telah terbukti mampu bertahan menghadapi krisis, bahkan memperkuat perekonomian negara," kata Nova.
Nova berharap melalui promosi ragam kuliner khas Aceh yang digalakkan lewat ACF dapat menjadi salah satu faktor positif untuk memperkuat ekonomi negara.
Target tingkatkan transaksi miliaran di sektor UKM
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini Pemerintah menargetkan peningkatan jumlah transaksi hingga Rp 1 miliar dari pengusaha makanan dan sektor UKM kuliner.
Target tersebut akan didukung komitmen langsung dari Pemerintah lewat digitalisasi UKM yang inovatif, salah satunya lewat pagelaran ACF secara interaktif dalam format digital. Digitalisasi ini pun juga dinilai sangat penting, apalagi mengingat pertumbuhan transaksi digital yang semakin meningkat.
Sandiaga menambahkan, "Ini menjadi contoh yang sangat baik dalam penerapan strategi Adaptasi, Inovasi, dan Kolaborasi, khususnya dalam menghadapi tantangan penyelenggaraan kegiatan dan perekonomian di masa pandemi."
Lewat platform dan aplikasi digital yang diperkenalkan dalam event virtual ini, pemerintah bertujuan menjadikan UKM Aceh selangkah lebih dekat menuju digitalisasi ekonomi, serta mahir dan percaya diri menggunakan teknologi e-commerce dalam memasarkan produknya.
Selain lewat aplikasi, kemasan ACF yang menarik pada tahun ini juga dapat dinikmati masyarakat dan penikmat kuliner lewat berbagai kanal digital, seperti podcast, video dokumenter, dan live streaming melalui kanal YouTube Dispudbar Aceh.
Pada kanal YouTube Dispudbar Aceh, masyarakat juga dapat menonton serial “Jejak Rasa Aceh”, serta podcast dan dokumenter 'ACF Goes Virtual 2021'.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.