Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Pilu Ibu Muda di Aceh Utara, Dilaporkan Polisi Gara-gara Tak Bisa Lunasi Biaya Persalinan

Cerita pilu ibu muda dipolisikan gara-gara tak bisa lunaso biaya persalinan datang dari Kabupaten Aceh Utara. Ibu muda itu bernama Safrida.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Cerita Pilu Ibu Muda di Aceh Utara, Dilaporkan Polisi Gara-gara Tak Bisa Lunasi Biaya Persalinan
SERAMBINEWS.COM/ JAFARUUDDIN
Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma mengantar seorang ibu muda asal Aceh Utara ke rumahnya , setelah membantu melunasi biaya persalinan di Medan. 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita pilu ibu muda dipolisikan gara-gara tak bisa lunaso biaya persalinan datang dari Kabupaten Aceh Utara.

Ibu muda itu bernama Safrida yang masih berusia 19 tahun.

Safrida diketahui tinggal di Desa Cot Mee, Kecamatan Nisam, Aceh Utara.

Pelaporan Safrida ke pihak kepolisian berawal saat dirinya melahirkan secara caesar sekitar dua pekan yang lalu.

Kemudian ibu muda tersebut dilaporkan ke polisi oleh seorang warga yang sebelumnya menolongnya.

Ini karena Safrida tak mampu membayar biaya persalinan di sebuah rumah sakit di kawasan Medan Marelan.

Baca juga: Kisah Wanita yang Mendekor Sendiri Acara Lamarannya Viral, Ternyata Dikerjakan Secara Spontan

Sementara suaminya juga tak kunjung kembali ke rumah sakit tersebut, untuk melunasi biaya tersebut.

Berita Rekomendasi

Cerita pilu Safrida akhirnya diketahui anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma, yang disampaikan Mukhtar Abdullah alias Aduen Jelas, warga Kecamatan Nisam, ke Haji Uma melalui Abu Saba, relawan Haji Uma yang selama ini membantu pemulangan warga Aceh di Malaysia.

“Berdasarkan laporan yang saya terima, pada 20 Agustus 2021 lalu, ibu muda tersebut mendatangi RS di Medan bersama suaminya untuk melahirkan anak pertamanya,” ujar Haji Uma, kepada Serambinews.com, Rabu (1/9/2021).

Karena tak memiliki biaya, kemudian suaminya menyampaikan kepada pihak RS akan mencari uang untuk melunasi biaya tersebut.

Namun, sampai batas waktu pelunasan, suami Safrida belum juga mampu melunasi dan tidak diketahui keberadaan oleh pihak RS.

Karena terdesak dan hanya bersama bayinya di RS, lalu Safrida meminta tolong utang, kepada seorang warga Aceh bernama Siti yang bekerja di RS itu untuk melunasi biaya persalinannya.

Karena merasa iba, Siti kemudian membantu mengurus BPJS Kesehatan agar biaya persalinannya lebih ringan.

Namun, ternyata setelah mengurus BPJS kesehatan, Safrida masih harus melunasi sisa biaya persalinan Rp 1,7 juta lebih kepada RS.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas