Kesaksian Perawat Saat Teroris KKB Papua Serang Prajurit TNI yang Sedang Beristirahat
Dalam insiden tersebut empat orang prajurit gugur, dan dua prajurit mengalami luka bacok.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Perawat Nusantara Sehat yang bertugas di Puskesmas Aifat Selatan turut menjadi saksi saat penyerangan Pos Koramil Kisor di Afiat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat oleh diduga Kelompok Separatis Bersenjata pada Kamis (2/9/2021) dini hari.
Dalam insiden tersebut empat orang prajurit gugur, dan dua prajurit mengalami luka bacok.
Penyerangan Pos Koramil Kisor juha diungkapkan oleh dua orang perawat Nusantara Sehat yang bertugas di Puskesmas Aifat Selatan.
Gunat, salah satu perawat bercerita ia tinggal tak jauh dari Pos Koramil Kisor.
Saat kejadian sekitar pukul 04.00 WIT, ia mendengar suara orang berlari dan tak lama kemudian terdengar suara tembakan.
Setelah berjeda, ia kembali mendengar suara tembakan balasan.
"Tapi saya tidak tau bunyi tembakan dari arah mana karena saat itu kondisi tiba-tiba mulai ramai,"kata Gunat.
Baca juga: Gugurnya 4 Anggota TNI di Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari Teteskan Air Mata saat Tinjau TKP
Hal senada juga disampaikan Murni.
Perawat tersebut mengaku sempat ketakutan saat pintu rumah mereka diketuk oleh anggota TNI yang terluka dan meminta pertolongan.
"Saya pikir orang sana yang mengetuk pintu jadi kami tidak jawab kemudian anggota TNI itu sampai mendorong pintu dan meminta pertolongan kepada perawat kami saat masuk rumah, korban sudah tidak berdaya akibat luka di sekujur tubuhnya," kata Murni.
Kesaksian Pratu Iqbal
Pratu Iqbal menjadi satu dari dua prajurit TNI yang terluka.
Ia sempat dinyatakan hilang setelah berhasil meloloskan diri.
Video yang merekam Pratu Iqbal yang selamat, sempat viral di media sosial.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.