Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selama Pandemi Covid-19, Wisata Air Umbul Ponggok di Klaten Merugi Rp 800 Juta 

Kepala Divisi Wisata Perdesa BUMDes Tirta Mandiri Ponggok Suyamtoko mengatakan selama musim Corona ini Umbul Ponggok merugi hingga 80 persen. 

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Selama Pandemi Covid-19, Wisata Air Umbul Ponggok di Klaten Merugi Rp 800 Juta 
Tribun Jateng/Tribun Jateng/Wahyh Sulistiyawan
Pengunjung menikmati keindahan bawah air di wisata Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jateng, Sabtu (7/2/2015). Tempat wisata yang baru ini menyimpan keindahan bawah air yang berisi fauna-fauna air tawar. (Tribun Jateng/Wahyh Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - BUMDes Tirta Mandiri Ponggoku menelan pil pahit

Pandemi Corona membuat ratusan juta pendapatannya dari wisata air Umbul Ponggok hilang . 

Kepala Divisi Wisata Perdesa BUMDes Tirta Mandiri Ponggok Suyamtoko mengatakan selama musim Corona ini Umbul Ponggok merugi hingga 80 persen. 

"Dulu pendapatan bisa mencapai Rp 1 miliar sekarang hanya Rp 200 juta per bulan," kata Suyamtoko, yang ditemui saat pra Simulasi Destinasi Wisata Klaten, Jum'at (3/9/2021)

Baca juga: Kisah Kurir Ekstasi Ditangkap di Palembang, Istri Sirinya Lolos 

Baca juga: 2 Warga Iran Sewa Rumah Mewah dan Keamanan Super Ketat Rp 64 Juta demi Bangun Pabrik Sabu 

Dia menyebut, selama pandemi Covid-19 Objek Wisata Umbul Ponggok hanya bisa beroperasi selama 5 bulan.

Itupun jumlah pengunjungnya sangat sedikit. 

" Jumlah wisatawan yang datang ke Umbul Ponggok hanya sekitar 3 ribu orang di bulan November 2020," katanya. 

BERITA REKOMENDASI

Padahal jika waktu normal wisatawan yang datang ke Umbul Ponggok bisa bisa tembus 15 ribu orang per bulan.

"Wisatawan yang datang ke sini kebanyakan berasal dari luar kota, sedangkan kita terkendala dengan masalah pembatasan PPKM," ujar Suyamtoko.

Lokias wisata Umbul Ponggok
Lokias wisata Umbul Ponggok (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Diapun meminta pemerintah untuk tidak menutup objek wisata lagi.

Hal itu bisa memperpuruk pendapatan  Umbul Ponggok.

"Namun, jika objek wisata dibuka dengan ada kententuan seperti prokes, kami tak masalah, " ucap Suyamtoko.


Janji Terapkan Prokes

Pengelola Umbul Ponggok berjanji akan menegakkan protokol kesehatan (Prokes) bagi wisatawan.

Tak cukup disitu saja, pengelola juga bersedia membatasi pengunjungnya. 

Marketing BUMDes Tirta Mandiri, Agus Santosa mengatakan pra simulasi ini sebagai rol contoh pengelola objek wisata dan bisa diterapkan ke wisatawan yang datang.

"Meski belum sempurna, ini bisa jadi contoh teman-teman pengelola objek wisata air di Kabupaten Klaten," kata Agus, kepada TribunSolo.com, Jum'at (3/9/2021).

Pengunjung di wisata air Umbul Ponggok dapat berendang dengan ikan air tawar aneka warna dan bentuk.
Pengunjung di wisata air Umbul Ponggok dapat berendang dengan ikan air tawar aneka warna dan bentuk. (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Agus mengatakan dalam usai pra simulasi ini, pengelola tetap menerima wisatawan dengan pembatasan.

Pembatasan yang dimaksud maksimal 150 orang.

"Waktu operasional mulai dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB," ujar Agus.

Agus mengatakan dalam pengoperasian objek wisata Umbul Ponggok, akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Pria yang disapa Mbah Gondrong mengatakan syarat memasuki objek wisata Umbul Ponggok yaitu datang dengan kondisi sehat.

Baca juga: Bupati Budhi Sarwono Tersangka, Muncul Spanduk: Terimakasih KPK Telah Menyelamatkan Banjarnegara 

"Selain itu, wisatawan yang bisa menunjukan kartu vaksin, akan diberikan reward yaitu diberikan diskon tertentu," kata Agus.

Kemudian, untuk wisatawan di bawah 7 tahun dan di atas 50 tahun, akan ditempatkan di tempat tertentu.

Ini dilakukan agar, wisata dengan golongan tersebut tidak bercampur dengan orang lain.

"Secara realitis masih banyak yang belum mendapatkan vaksin," ujarnya

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pemasukan Desa Ponggok Minim Selama Corona, Umbul Ponggok Merugi Hingga Rp 800 Juta, Kok Bisa ?

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas