FAKTA Ribuan Burung Pipit Mati dan Berjatuhan di Gianyar Bali, Kesaksian Warga hingga Kata BKSDA
Ribuan burung Pipit mendadak mati dan berjatuhan di area kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
Saat dalam perjalanan putar balik itu, ia melihat warga bergerombol di area pekuburan.
"Saya lihat ke kuburan, anak-anak sudah banyak yang mengambil-ambil burung itu. Saya lihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup," kata dia.
2. Bangkai Burung Sudah Dikubur
Pada Jumat (10/9/2021), bangkai ribuan burung Pipit yang mati sudah dikubur.
Hal itu diketahui saat Tribun Bali mendatangi lokasi matinya ribuan burung tersebut.
Sebagian besar bangkai burung sudah dikuburkan oleh warga dan prajuru setempat.
Proses penguburan dilakukan pada Kamis sore.
Meski demikian, lantaran jumlah burung yang mati mencapai ribuan, sebagian di antaranya masih ada yang belum dikubur.
Kondisi ini membuat kawasan tersebut masih diselimuti bau menyengat.
Kadus Banjar Sema, Wayan Ari Pertama, saat ditemui di lokasi mengatakan, ribuan burung Pipit tersebut telah dikubur sesuai kesepakatan tetua banjar.
Di mana sebelumnya, pihaknya berencana untuk membakar bangkai burung tersebut, namun karena tetua melarangnya dan meminta untuk dikubur, maka pada Kamis sore masyarakat, pemuda dan tokoh adat bergotong-royong membuat liang lalu menguburkan burung yang mati.
Bahkan proses pemakaman burung ini tidak dilakukan sembarangan, tetapi pihaknya juga menggelar prosesi upacara kecil ala Hindu Bali.
"Kemarin sudah dikuburkan, rencananya mau dibakar tapi tidak dikasi oleh jro mangku, akhirnya dikubur. Sempat juga kami buatkan upacara kecil. Karena saking banyaknya, maka masih ada beberapa yang tercecer tidak sempat dikuburkan," ujarnya, Jumat (10/9/2021), dikutip dari Tribun Bali.
Ari mengungkapkan, di areal pemakaman ini dihuni oleh dua jenis burung.