FAKTA Ribuan Burung Pipit Mati dan Berjatuhan di Gianyar Bali, Kesaksian Warga hingga Kata BKSDA
Ribuan burung Pipit mendadak mati dan berjatuhan di area kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
Meski ditemukan banyak yang mati, beberapa dari burung itu masih bisa bertahan hidup setelah terkena sinar matahari.
"Di bulu burung itu, ada satkarotinya jadi sulit air itu menembus bulunya. Di samping itu juga ada kelenjar minyak di belakangnya ini," ujar Santiarka.
Meski demikian, guna mengetahui pasti penyebab matinya ribuan burung Pipit itu, lanjut Santiarka, Dinas kesehatan Hewan Gianyar bakal meneliti sampel burung.
"Untuk dianogsis selanjutnya kita ambil sampel dan kita cek ke lab," pungkasnya.
4. BKSDA Turut Ambil Sampel
Matinya ribuan burung Pipit itu juga mendapat perhatian dari BKSDA Bali.
Diberitakan Tribun Bali, Pengendali Ekosistem Hutan BKSAD Bali wilayah Gianyar, Gede Budiana, mengatakan pihaknya mengambil sampel burung yang mati untuk selanjutnya diteliti.
Menurut Gede Budiana, matinya ribuan burung Pipit ini merupakan fenomena pertama yang ia ketahui.
"Ini sudah masuk dalam kategori fenomena, jadi kita berikan perhatian serius walaupun jenis burung ini tidak masuk dalam satwa yang dilindungi."
"Ini juga untuk menjawab asumsi-asumsi masyarakat terhadap penyebab matinya ribuan burung ini. Sebab banyak yang berasumsi ini mati karena diracun, kita akan cari penyebab pastinya," katanya, Jumat.
Baca juga: BKSDA Kalimantan Tengah Gagalkan Pengiriman 56 Keranjang Berisi Burung Ilegal
(Tribunnews.com/Daryono) (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta) (Kompas.com)