Giring “Nidji” Sedih Lihat Bali Kosong Turis (1)
Politikus PSI, Giring Nidji sedih melihat Bali kosong dari kunjungan turis. Saat bertemu Presiden Jokowi ia mengusulkan hal konkret. Apa itu?
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Wacana Bali agar dijadikan lokasi karantina penerbangan internasional menyeruak. Dalam wacana tersebut, diharapkan para pelaku perjalanan internasional yang datang ke Indonesia tidak dikarantina di Jakarta, tetapi dilakukan di Bali.
Jika kebijakan ini dilakukan, hotel-hotel di Bali dapat terisi okupansinya yang diharapkan mampu membuat roda pariwisata sebagai denyut nadi utama perekonomian Bali kembali bergerak.
Hal ini diungkapkan oleh Plt Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha kepada Presiden Jokowi saat pertemuan dengan pimpinan parpol non-parlemen Istana Negara, Rabu (1/9) lalu.
Untuk mengetahui lebih jauh mengetahui alasan Giring menyuarakan hal tersebut, Tribun Bali mewawancarai Giring “Nidji” Ganesha. Berikut petikan wawancara yang dilakukan oleh Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Bali, Dion DB Putra:
Saya ingin dengar cerita dari Mas Giring, kira-kira mengapa mengusulkan itu dan mendapat respon positif dari Pak Presiden?
Waktu itu prosesnya di tanggal 31 Agustus 2021 lalu memang kita DPP PSI sedang membikin sebuah project video yang namanya Quarantine in Paradise.
Di video tersebut kita akan jelaskan terkait karantina itu di surga dunia di Bali. Ini adalah masukan dari Bro Robi. Masukan dari Bro Robi, ide dari DPP kok bisa sinkron. Dan pas banget momennya semuanya klik. Ada undangan dari Pak Presiden. Besoknya langsung berangkat ke Jakarta bertemu Pak Jokowi.
Mumpung pada saat itu, saya sudah ada di Bali sebulan, sedih melihat Legian kosong, Seminyak kosong, Kuta kosong. Pak Jokowi saya ini ada aspirasi masyarakat Bali yang ditaruh di pundak saya. Mumpung saya ketemu Pak Jokowi saya sampaikan. Mengapa pesawat karantina yang masuk ke Bali mengapa karantinanya di Jakarta, bukan di Bali, dimana ada ruibuan kamar, ribuan hotel, ribuan vila yang sebetulnya kalau dijadikan karantina masyarakat Bali dan ekonominya, UMKM-nya pasti bergerak.
Turis-turis itu kalau lapar pasti hospitality-nya akan nyiapin. Kalau pengin ngopi, kan bisa nge-gojek dari restoran-restoran yang dibangun UMKM itu berjalan. Dan hotel-hotel itu bergerak, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan untuk memantau para turis asing itu.
Selain itu, kami sampaikan Pak Jokowi setiap Senin malam selalu deg-degan seperti menunggu episode terbaru Ikatan Cinta, seperti perpanjangan PPKM. Jadi kalau bisa minta tolong Bali dibuka pariwisatanya, agar turis-turis domestik bisa berlibur ke sini dengan syarat protokol kesehatan dan vaksinasi dua kali, agar ekonomi mulai bergerak lagi. Kita tahu waktu Bom Bali 1 dan 2, para turis domestik yang bisa membawa Bali kembali bangkit.
Ini usulan Mas Giring mendapat sambutan dari Pak Wakil Gubenur Bali juga. Nah kira-kira apa tindaklanjutnya, walau Pak Presiden mengatakan akan membahasnya bersama kabinet, kemudian apa yang akan dilakukan Mas Giring bersama PSI?
Kita akan merilis campaign-campaign kita tentang quarantine in paradise. Saya juga akan meminta tolong Sis Grace Anastasia di DPRD Bali untuk ikut mengawal ini. Saya juga akan meminta kader yang lainnya untuk menyuarakan itu. Bagaimana kita bisa mempersiapkan seluruh desa adat, jaringan kita, untuk menjadi bagian dari quarantine of paradise itu.
Saya yakin ini adalah bencana besar pandemi Covid-19. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita sebagai anak bangsa, sebagai umat manusia. Daripada kita main salah-salahkan di media sosial, kini saatnya kita mencari peran.
Ada usul konkrit? Karena ini rencana pemerintah selambat-lambatnya 2022 pelan-pelan dibuka pariwisata. Bahkan lebih cepat lebih baik. Kira-kira apa usulan PSI kepada Pemprov Bali dan seluruh kabupaten/kota di Bali untuk terus melandai dan dari sisi infrastruktur dan sisi kesiapan, apakah ada catatan-catatan dari Mas Giring?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.